Apa yang kamu ketahui tentang kaku leher?

Posted on

Apa yang kamu ketahui tentang kaku leher?

Leher Kaku, suatu gejala yang tidak boleh diabaikan atau dianggap remeh ketika Anda mengalaminya. Hal ini terkait dengan penyebab leher kaku itu sendiri, memang sebagian ringan dan tidak berbahaya namun ada kondisi medis tertentu yang berbahaya yang dapat menyebabkan kaku pada laher yaitu meningitis atau radang selaput otak.

Jika seseorang mengalami kaku pada leher biasanya ditandai dengan rasa sakit dan kesulitan menggerakkan leher, terutama ketika mencoba untuk menoleh kepala ke samping kanan kiri. Kaku leher juga dapat disertai dengan sakit kepala, sakit leher, nyeri bahu dan / atau nyeri lengan, dan tentu hal ini akan sangat menyiksa.

Gejala kaku leher biasanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu bergantung pada penyebab dan keparahannya. Berikut penyebab utama leher kaku:

Regangan otot atau Keseleo

Sejauh ini penyebab tersering leher kaku adalah keseleo atau regangan otot-otot leher, terutama pada otot levator skapula. Otot ini terletak di bagian belakang sisi kanan kiri yang menghubungkan tulang belakang leher (leher) dengan bahu. Otot ini dikendalikan oleh saraf servikal ketiga dan keempat (C3, C4).

Gejala leher kaku yang ditimbulkannya dapat mengenai satu sisi (sebelah) dapat juga mengenai kedua sisi.

Regangan atau keseleo pada otot levator skapula ini dapat disebabkan oleh aktifitas sehari-sehari 

semoga betul yaa

Leher Kaku yang Merupakan Kondisi Tidak Serius
Pada kondisi yang tidak serius, leher kaku disebabkan oleh ketegangan minor pada jaringan lunak leher. Ketegangan tersebut dapat terjadi jika Anda:

Menggerakkan leher secara tiba-tiba yang membuat otot dan ligamen leher mengalami cedera.

Stres juga dapat memicu ketegangan pada otot yang bermula dari bagian belakang kepala, menjalar ke bagian belakang bahu.

Menggunakan komputer untuk waktu yang lama dengan posisi duduk yang buruk.

Membawa beban yang berat dan tidak seimbang.

Tidur dengan posisi yang janggal dan tidak nyaman.

Postur tubuh yang buruk.

Tortikolis akut umumnya akan sembuh dalam waktu 24-48 jam, tetapi kadang-kadang dapat berlanjut hingga seminggu. Tortikolis dapat ditangani dengan beberapa cara berikut ini.

Tidur menggunakan bantal yang rendah dengan posisi tidur yang baik.

Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air dingin pada 2-3 hari pertama kondisi leher kaku. Setelah itu, ganti dengan kompres air hangat.

Lakukan gerakan leher secara perlahan-lahan, seperti menunduk, mendongak, tengok sisi kanan dan kiri, serta gerakan memutar dari kanan ke kiri dan sebaliknya.

Gunakan gel pereda rasa sakit, seperti gel ibuprofen. Penggunaan gel lebih disarankan daripada mengonsumsi obat dalam bentuk tablet. Pakailah sesuai petunjuk penggunaan obat.

Jika setelah mencoba mengobati leher kaku di rumah tidak ada tanda membaik atau malah bertambah parah, periksakan kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih sesuai dengan penyebabnya.
Leher Kaku yang Merupakan Kondisi Serius
Leher kaku dapat menjadi kondisi serius jika berkepanjangan dan disertai dengan gejala-gejala lain seperti berikut:

Demam tinggi.

Berat badan menurun drastis.

Menurunnya fungsi koordinasi syaraf, seperti sulit berjalan.

Buang air terus-menerus.

Pada kondisi serius, leher kaku dapat disebabkan oleh penyakit seperti:

Meningitis
Meningitis merupakan radang pada selaput (meninges) otak dan saraf tulang belakang akibat infeksi virus, jamur dan bakteri. Beberapa gejalanya dapat berupa:

Leher kaku.

Demam secara tiba-tiba.

Sulit konsentrasi.

Mual dan muntah.

Nafsu makan menurun.

Sensitif terhadap cahaya.

Cepat mengantuk.

Untuk memastikan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan yang mencakup tes darah, cairan serebrospinal, dan pemeriksaan dengan pentcitraan, seperti CT scan.
Cervical spondylosis merupakan masalah osteoartritis yang terjadi di leher, terutama berkaitan dengan ligamen dan bantalan (diskus). Kondisi ini umumnya menyerang orang lanjut usia. Gejala-gejalanya dapat berupa:

Leher kaku dan nyeri, terkadang ada suara retak atau “klik” pada leher.

Kejang pada otot leher.

Sakit kepala.

Sensasi kesemutan dan kelemahan lengan atau kaki.

Gangguan keseimbangan akibat lengan, tangan, dan kaki melemah.

Sulit tidur dan merasa kelelahan.

Cara penanganannya bisa dengan terapi fisik dan penggunaan obat anti peradangan yang diresepkan oleh dokter.
Rheumatoid arthritis adalah peradangan kronis pada sendi kecil yang mengakibatkan penipisan tulang dan perubahan bentuk sendi. Peradangan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang tubuh, sehingga selain menyerang persendian juga dapat menyerang kulit, mata, paru-paru, dan jantung. Gejalanya antara lain:

Pada pagi hari merasakan kaku dan nyeri pada persendian, bisa termasuk kaku leher.

Demam.

Persendian bengkak.

Kelelahan dan berat badan yang menurun.

Tangani dengan istirahat yang cukup, terutama ketika merasakan sakit. Penggunaan obat anti peradangan dan penghambat kerusakan sendi harus disesuaikan dengan resep dokter. Jika diperlukan, operasi bisa dilakukan untuk memperbaiki kerusakan sendi atau otot.