Apakah karakteristik kebudayaan proto melayu
Perkembangan kebudayaanKebudayaan suku bangsa Batak merupakan salah satu bagian dari sejarah kebudayaan bangsa Indonesia, sama halnya seperti sejarah kebudayaan melayu, minangkabau, sunda, jawa, toraja dan lain sebagainya. Suku bangsa Batak sebagai salah satu bangsa dari rumpun melayu/Indonesia tua adalah termasuk yang tertuadi Sumatera khususnya dan di Indonesia umumnya. Hal ini menyebabkan suku bangsa ini mempunyai arti penting dalam sejarah kebudayaan asli Indonesia.Sebagai bagian dari sejarah bangsa budaya Batak sudah ada sejak berabad-abad tahun lalu. Dimulai dari kerajaan Sisingamangaraja yang pertama (kakek buyut Raja Sisingamangaraja XXI, pahlawan nasional Indonesia),suku Batak tetap eksis sampai saat ini dengan tetap mempertahankan identitasnya. Pewaris kebudayaan Bataktetap menjaga, memelihara serta melestarikan Budaya Batak sebagai kebudayaan warisan nenek moyang Budaya Batak yang bersifat kekeluargaan, gotong royong, dan setia kawan telah mengakar disetiap langkah hidup orang Batak.Budaya Batak sudah menjadi falsafah hidup bagi warganya di era globalisasi ini, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang pesat, yang membawa dampak bagi perjalanan hidup bangsa ini, juga membawa dampak bagi kebudayaan. Di sisi lain, era informasi dan globalisasi ternyata menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa , yakni sebuah kecenderungan yang mengaruh terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya, dan berkurangnya keinginan untuk mengembangkan budaya negeri sendiri. Tetapi, walaupun demikian derasnya arus globalisasi tidak membawa dampak yang signifikan dalam perubahan budaya Batak. Budaya Batak malah terus tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan zaman tanpa harusmeninggalkan identitas aslinya.Biasanya setiap budaya pasti meiliki aturan-aturan atau kegiatan yang biasanya dilakukan didalam budayanya, nah begitu juga dengan budaya Batak merekamemiliki beberapa aturan serta kegiatan, mari kita lihat apa saja aturannya itu.Sistem Marga-Marga dalam budaya BatakSistem marga dalam budaya Batak selain sebagaiidentitas diri juga berfungsi sebagai pengikat tali persaudaraan yang dalam. Apabila dua orang atau lebih masyarakat Batak bertemu untuk pertama kali dan ingin berkenalan maka yang ditanyakan bukanlah nama dari orang yang bersangkutan melainkan marganya. Apabila orang yang berjumpa ini kebetulan semarga maka akan terjalin persaudaraan yang sangat dalam. Jika tidak semarga pun maka akan ditentukan panggilan yyang saling menghormati. Dengan kata lain masyarakat Batak yang menerima Dalihan Na Tolu sebagai falsafah hidup adalah satu masyarakat yang utuh dan diikat oleh aturan main yang rapid an selau ditaati. Adanya sistem marga-marga membuat semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan tercipta.Memperlunak Larangan Kawin SemargaArtinya bisa menikahi orang yang semarga itu berarti merongrong kebudayaan suku bangsa Batak yang paling dasar, karena hal yang paling mendasar dari masyarakat Batak yang patrilineal (menurut garis keturunan ayah)terletak pada keutuhan disiplin larangan kawin semarga. Jika larangan ini diperlunak hancurlah sudah kepribadian Sukubangsa Batak.Pembagian WarisanHukum adat Batak patrilineal tidak mengakui adanya pembagian warisan pada anak perempuan, semuawarisan dari orangtuanya diberikan pada anak laki-lakinya yang esensial sebagai penyambung keturunan menurut garis bapak. Namun dewasa ini sistem hokum adat patrilineal yang dianut suku Batak dalam hal pembagian warisan sedang mendapat ujian berat. Hal ini berkaitan dengan unifikasi hukum nasional buat seluruh warga Negara Indonesia, dimana anak laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam pembagian warisan. Oleh sebab itu hukum adat Batak tersebut kemudian disesuaikan, anak laki-laki dan perempuan adalah sama dalam hal pembagian warisan.Dalam budaya Batak ada pula tradisi yang biasanya dilakukan salah satu contoh tradisi yang terkenal adalah tari tortor seperti dibawah ini :Tortor Dan Margondang Tor-tor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Walaupun secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakannya menunjukkan tor-tor adalah sebuah media komunikasi, dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.Seni tari Batak pada zaman dahulu merupakan sarana utama pelaksanaan upacara ritual keagamaan. Juga menari dilakukan juga dalam acara gembira seperti sehabis panen, perkawinan, yang waktu itu masih bernapaskan mistik (kesurupan). Acara pesta adat yang membunyikan gondang sabangunan (dengan perangkat musik yang lengkap), erat hubungannya dengan pemujaanpara Dewa dan roh-roh nenek moyang (leluhur) pada zaman dahulu. Tetapi itu dapat dilaksanakan dengan mengikuti tata cara dan persyaratan tertentu.umpamanya sebelum acara dilakukan terbuka terlebih dahulu tuan rumah (hasuhutan) melakukan acara khusus yang dinamakna Tua ni Gondang, sehingga berkat dari gondangsabangunan.