Arti clik putih, clak herang
Kategori Soal : Bahasa Sunda – Pakeman Basa
Kelas : IX (3 SMP)
Pembahasan :
"Clik putih, clak herang" adalah salahsatu peribahasa yang ada dalam bahasa Sunda. Arti dari peribahasa "clik putih, clak herang" adalah hati yang bersih, ikhlas, tidak ada rasa benci atau tidak enak hati. Peribahasa "clik putih, clak herang" biasanya ada lanjutannya, yaitu "clik putih, clak herang, caang bulan opat belas".
Dalam bahasa Sunda, ada beberapa peribahasa, babasan atau ungkapan dan gaya bahasa yang kata-katanya memiliki purwakanti atau "murwakanti". Purwakanti adalah kedekatan suara antar kata-kata yang ada dalam suatu kalimat.
Ada dua macam purwakanti, yaitu purwakanti rantayan dan purwakanti runtuyan. Purwakanti rantayan adalah purwakanti antar kata-kata yang ada dalam satu baris. Sedangkan purwakanti runtuyan adalah purwakanti antar kata-kata yang ada antar baris (biasanya antar baris puisi).
Seperti dalam peribahasa "clik putih, clak herang, caang bulan opat belas", kata "clik" memiliki purwakanti atau murwakanti dengan kata "putih", kata "clak" murwakanti dengan kata-kata "clak, herang, caang, bulan, opat, belas".
Karena adanya kata-kata yang murwakanti atau memiliki purwakanti tersebut, beberapa peribahahasa, babasan atau ungkapan dan gaya bahasa Sunda, sering merupakan "mamanisa basa" atau pemanis bahasa, baik dalam pidato atau karya sastra yang dibuat dalam bahasa Sunda.
Dalam bahasa Sunda, peribahasa, babasan dan gaya bahasa termasuk kedalam pakeman basa. Pakeman basa adalah rangkaian atau susunan kata-kata atau kalimat yang memiliki susunan yang sudah tetap serta memiliki arti yang sudah tetap pula. Dalam bahasa Sunda, yang termasuk ke dalam pakeman basa adalah peribahasa, babasan, gaya bahasa, cacandran, pamali dam kila-kila.