ashabul kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada allah subhanahu wa ta’ala yang meng meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali allah subhanahu wa ta’ala mereka hidup di negeri syam yang dipimpin oleh gubernur romawi yang alamat kejam daki anus namanya dak yanu salah seorang penyembah hai barber halah yang amat fanatik orang yang tidak menyembah berhala akan di sisi tabrakan dibunuh ashabul kahfi mengambil keputusan untuk menghindari kejaran dengan cara bersembunyi di gua demi menyelamatkan aqidah yang keyakinan mereka dengan izin allah subhanahu wa ta’ala mereka tapi terus selama 309 tahun tuliskan kesimpulan dari kisah ashabul kahfi
Kesimpulan :
Ashabul Kahfi adalah para penghuni gua. Yang dimaksud dengan ashabul kahfi ini adalah 7 orang pemuda yang gigih mempertahankan Aqidah keimanannya dengan melarikan diri dari kedzaliman Raja Dikyanus yang mengira dirinya pantas untuk disembah layaknya tuhan.
Pembahasan
Ashabulkahfi merupakan sebuah kisah 7 pemuda yang tertidur lelap di dalam gua selama 309 tahun. Kisah ini terjadi sebelum zaman nabi Muhammad salallahu'alaihi wassalam. Para pemuda bersembunyi di dalam gua untuk melarikan diri dari kekejaman Raja Dikyanus. Kisah ini diangkat dan dijadikan pelajaran di dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf.
Jumlah Ashabul Kahfi disini masih dalam perbincangan seperti apa yang di firmankan Allah dalam surat Al-Kahfi ayat 22 :
سَيَـقُوۡلُوۡنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمۡ كَلۡبُهُمۡۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ خَمۡسَةٌ سَادِسُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ رَجۡمًۢا بِالۡغَيۡبِۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ سَبۡعَةٌ وَّثَامِنُهُمۡ كَلۡبُهُمۡؕ قُلْ رَّبِّىۡۤ اَعۡلَمُ بِعِدَّتِهِمۡ مَّا يَعۡلَمُهُمۡ اِلَّا قَلِيۡلٌ فَلَا تُمَارِ فِيۡهِمۡ اِلَّا مِرَآءً ظَاهِرًا وَّلَا تَسۡتَفۡتِ فِيۡهِمۡ مِّنۡهُمۡ اَحَدًا
Sa yaquuluuna salaasatur raabi'uhum kalbuhum wa yaquuluuna khamsatun saadisuhum kalbuhum rajmam bilghaib; wa yaquuluuna sab'atunw wa saaminuhum kalbuhum; qur Rabbiii a'lamu bi'iddatihim maa ya'lamuhum illaa qaliil; falaa tumaari fiihim illaa miraaa'an zaa
22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anj1ngnya," dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anj1ngnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anj1ngnya." Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.
Didalam ayat tersebut dikatakan bahwa akan ada yang mengatakan jumlah Ashabul kahfi tiga orang dan yang ke empat adalah anj1ngnya, Ada yang mengatakan lima (orang), yang ke enam adalah anj1ngnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anj1ngnya."
Hikmah dari kisah Ashabul-Kahfi adalah :
1. Kita harus mempunyai teguh pendirian. Membuang kebiasaan “ikut-ikutan” dan tidak terpengaruh dengan warna mayoritas.
2. Hijrah dari lingkungan yang menyimpang.
3. Menjaga rahasia dan merahasiakan informasi.
4. Tidak ada perseteruan diantara manusia, jika mereka semua berada dijalan Allah.
5. Datangnya pertolongan Allah yang tak terbayangkan di puncak masalah
Pelajari Lebih Lanjut
- Kandungan surat al ashr dapat di simak di brainly.co.id/tugas/22199577
- Sejarah surat al ashr dapat di simak di brainly.co.id/tugas/1881194
=====================
Detail Jawaban
Kelas : 10
Mapel ; PAI
Kategori : Al-Qur'an dan Al-Hadits Pedoman Hidupku
Kode : 10.14.4
#AyoBelajar