Awal mula berdirinya kerajaan kediri?
Kerajaan kediri terletak di daerah Jawa Timur yang berdiri pada abad
ke-12 yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan
menjadi dua bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang
Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua
kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan)
dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas
dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama
(1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan
menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian. Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi
pada perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan
dan menguasai seluruh tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur
berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan kerajaan
tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab
sastra. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah
hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah
kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang
menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Kerajaan kadiri/kediri/panjalu yaitu kerajaan yang terdapat di Jawa Timur (1042-1222). Berpusat di kota Daha, letaknya sekitar kota Kediri sekarang. Daha singkatan dari Dahanapura yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan. Tahun 1042, Airlangga membelah wilayah kerajaan menjadi dua, karena adanya persaingan perebutan kekuasaan antara putranya. Putranya yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat yaitu Panjalu yang berpusat di Daha. Sedangkan putranya Mapanji Garasakan, mendapatkan kerajaan Jenggala yang berpusat di Kahuripan. Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu lebih sering dipakai daripada nama Kadiri. Ini dapat ditemui di dalam prasati-prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Kadiri.