Bagaimana cara mengabstrak pH daun cemba ke pH ubi ungu?
Jawaban:
Metode
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah gelas kimia, gelas ukur, spatula,
shacker, pipet tetes, buret, klem dan statif, plat
tetes, neraca digital, corong, erlenmeyer, dan
pH meter.
Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah umbi dan kulit ubi jalar
ungu, aquades, metanol (Merck), etil asetat
(Merck), n-heksana (Merck), HCl (Merck),
NaOH (Merck), CH3COOH (Merck), NH4OH
(Merck), indikator fenolftalein, indikator metil
oranye, kertas saring, aluminium foil dan kertas
HVS.
Prosedur penelitian
Ekstraksi Umbi dan Kulit Ubi Jalar Ungu
Sebanyak masing-masing 50 gram umbi dan
kulit ubi jalar ungu ditimbang dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan
dengan 100 mL n-heksana.
Campuran tersebut kemudian dimaserasi selama 6 jam. Ekstrak
kemudian disaring dan residunya dimaserasi
kembali dengan 100 mL etil asetat selama 6 jam.
Residu hasil ekstraksi selanjutnya dimaserasi
kembali dengan 100 mL metanol selama 12
jam. Setelah itu ekstrak tersebut disaring dan
siap untuk digunakan sebagai indikator asam-
basa (Nuryanti, dkk., 2010).
Ekstraksi dengan Pelarut Metanol
Sebanyak masing-masing 50 gram umbi
dan kulit ubi jalar ungu dan dimasukkan ke
dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan
dengan 100 mL metanol dan dimaserasi selama
12 jam. Setelah itu ekstrak tersebut disaring
dan siap untuk digunakan sebagai indikator
asam-basa (Siregar, 2009)
Ekstraksi dengan Pelarut Metanol yang
Diasamkan dengan HCl 1%
Sebanyak masing-masing 50 gram umbi dan
kulit ubi jalar ungu ditimbang dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan
dengan 100 mL metanol yang diasamkan
dengan 1 mL HCl 1% dan dimaserasi selama
12 jam. Setelah itu ekstrak tersebut di saring
dan siap untuk digunakan sebagai indikator
asam-basa.
Identifikasi Senyawa Antosianin
Ekstrak umbi dan kulit ubi jalar ungu
yang diperoleh diteteskan pada kertas HVS
dan diuapkan dengan uap amonia selama
beberapa saat sampai terjadi perubahan warna
(Harborne, 1996).
Pengujian Warna pada Larutan Asam dan Basa
Ekstrak umbi dan kulit ubi jalar yang
diperoleh diteteskan ke dalam larutan asam
(HCl 0,1 M) dan larutan basa (NaOH 0,1 M)
kemudian bandingkan warna yang dihasilkan
dari ketiga ekstrak dari jenis pelarut yang
berbeda tersebut (Rahmawati, 2015).
Pengujian pada Buffer pH 1-12
Ekstrak umbi dan kulit ubi jalar yang
diperoleh diteteskan ke dalam buffer fosfat
pH 1-12. Bandingkan warna yang diperoleh
dari beberapa ekstrak tersebut berdasarkan
perubahan warna yang diamati (Rahmawati,
2015).
Pengujian melalui Titrasi Asam-Basa.
Titrasi Asam Kuat – Basa Kuat
20 mL HCl 0,1 M dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan dengan 3 tetes
ekstrak umbi ubi jalar ungu, kemudian dititrasi
dengan NaOH 0,1 M. Selanjutnya diukur
perubahan pH selama titrasi berlangsung, dan
dilakukan 3 kali pengulangan. Hal yang sama
dilakukan dengan menggunakan 3 tetes ekstrak
kulit ubi jalar ungu dan 3 tetes indikator
fenolftalein sebagai pengganti 3 tetes ekstrak
umbi ubi jalar ungu (Nuryanti, dkk., 2010).
Titrasi Asam Lemah – Basa Kuat
20 mL CH3COOH 0,1 M dimasukkan
ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan
dengan 3 tetes ekstrak umbi ubi jalar ungu,
kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 M.
Selanjutnya diukur perubahan pH selama
titrasi berlangsung, dan dilakukan 3 kali
pengulangan. Hal yang sama dilakukan dengan
menggunakan 3 tetes ekstrak kulit ubi jalar
ungu dan 3 tetes indikator fenolftalein sebagai
pengganti 3 tetes ekstrak umbi ubi jalar ungu
(Nuryanti, dkk., 2010).
Titrasi Basa Lemah – Asam Kuat
20 mL NH4OH 0,1 M dimasukkan ke
dalam erlenmeyer dan ditambahkan dengan 3
tetes ekstrak umbi ubi jalar ungu, kemudian
dititrasi dengan HCl 0,1 M. Selanjutnya diukur
perubahan pH selama titrasi berlangsung, dan
dilakukan 3 kali pengulangan. Hal yang sama
dilakukan dengan menggunakan 3 tetes ekstrak
kulit ubi jalar ungu dan 3 tetes indikator metil
oranye sebagai pengganti 3 tetes ekstrak umbi
ubi jalar ungu (Nuryanti, dkk., 2010).