Di dalam cerita laut kita penuh harta karun
Tolong dibantu ya
Bagaimana kerang mutiara dimanfaatkan oleh manusia?
Dalam cerita "Laut Kita Penuh Harta Karun", pemanfaatan kerang mutiara oleh manusia adalah dengan cara dijual kepada konsumen dari berbagai belahan dunia untuk menambah penghasilan baik pribadi maupun devisa bagi negar.a
Pembahasan
Cerita "Laut Kita Penuh Harta Karun" merupakan sebuah cerita yang membahas tentang kekayaan alam Indonesia, khususnya yang berada di laut. Cerita ini berfokus pada salah satu produk laut Indonesia yaitu mutiara. Mutiara merupakan salah satu organisme laut yang mampu menghasilkan mutiara jika dikelola dengan baik. Produksi mutiara dilakukan pada awalnya sebagai bentuk pertahanan diri spesies tersebut terhadap benda asing yang masuk ke tubuhnya.
Sebagai rujukan, berikut teks yang dijadikan acuan oleh soal,
Laut Kita Penuh Harta Karun
Minggu pagi yang cerah. Nara bersama ayah dan Om Benny, teman ayah, naik perahu motor meninggalkan pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timur, menuju ke tengah laut lepas. Ayah Nara yang mengemudikan perahu motor itu menuju perahu besar yang berada di tengah laut.
Sesampainya di perahu besar, Nara melihat teman-teman ayah membersihkan kerang mutiara. Kerang-kerang itu kemudian akan dikembalikan ke dalam laut. Bila sudah cukup umur, dipanen untuk diambil mutiara yang terdapat di dalam kerang.
Nara memperhatikan kerang-kerang yang sedang dibersihkan. Lalu, ia memegang salah satunya. Sama sekali tidak terlihat ada sesuatu yang mahal di dalamnya.
“Yang ini, mutiaranya sudah sebesar apa, Ayah?” tanya Nara penasaran.
“Harus diperiksa dengan sinar-X terlebih dahulu, Nara. Baru nanti bisa terlihat,” kata ayahnya. Nara pun hanya manggut-manggut.
Laut Kita Penuh Harta Karun
“Tidak semua proses mutiara berhasil, Nara. Dengan bantuan sinar-X, kita bisa tahu kerang yang gagal,” kata Om Benny menjelaskan
Om Benny lalu menunjuk kerang yang sedang dibersihkan. “Ini namanya Pinctada maxima. Jenis kerang ini menghasilkan mutiara berwarna keemasan. Kerang-kerang harus dibersihkan dari siput dan binatang lain yang menempel. Hewan-hewan itu akan mengisap makanan yang ada di dalam kerang. Nanti mutiaranya jadi tidak sempurna.”
Nara menyimak penjelasan Om Benny itu. “Pantas saja mutiara itu harganya mahal. Prosesnya sulit dan lama ya, Om,” kata Nara. Om Benny mengangguk membenarkan.
“Kamu tahu tidak, mutiara dari perairan Lombok sudah terkenal ke seluruh dunia, Nara. Faktanya, hampir 43 persen mutiara di dunia itu dihasilkan dari Indonesia,” tiba-tiba Om Benny berkata lagi.
“Wow, keren!” Nara berseru kagum. ”Indonesia ternyata punya banyak harta karun di laut, ya, Om,” kata Nara.
”Iya, Nara. Bangsa kita memang kaya akan hasil laut. Bukan cuma mutiara, masih banyak kekayaan hasil laut lainnya, Nara. Tapi, sayangnya, potensi sumber daya kelautan Indonesia yang sangat besar itu, sampai sekarang masih belum tergarap secara optimal, Nara,” lanjut Om Benny dengan nada prihatin.
”Oh, begitu ya, Om?” Nara ikut merasa sedih mendengarnya.
“Oleh karena itu, kamu belajar yang rajin, Nara! Supaya saat kamu besar nanti, kamu dan generasi muda penerus bangsa lainnya, dapat mengolah kekayaan hasil laut Indonesia ini dengan baik. Bangsa kita nantinya bisa menjadi makmur,” pesan Om Benny kemudian.
“Siap, Om!” Nara membuat gerakan hormat dengan tangannya.
Om Benny dan Ayah Nara pun tersenyum senang, melihat semangat Nara.
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang tiram mutiara:
Detil jawaban
Kelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 1 – Sastra
Kode kategori: 8.1.1
Kata kunci: kerang mutiara, pemanfaatan, manusia, sumber penghasilan, pribadi, negara, kekayaan alam, laut kita penuh harta karun