Bagaimana penggunaan imbuhan “mo” dan “no” pada suatu kalimat?
Partikel – mo (も)
1. Menunjukkan arti 'juga' pada kalimat yang setara
Contoh : – Putri-san wa Indoneshiajin.
desu. Icha-san mo
Indoneshiajin desu. Artinya,
Putri adalah org indonesia.
Icha juga orang indonesia.
– Kore wa eigo no zasshi
desu. Are mo eigo no
zasshi desu. Artinya, ini
adalah majalah berbahasa
inggris. Itu juga majalah
berbahasa inggris.
2. Menunjukkan arti 'pun…juga'
Contoh : – ano sakanaya ni wa takai
sakana ga arimasuga,yasui
sakana mo arimasu.
Artinya, di toko ikan itu
terdapat ikan dengan
harga mahal. Ikan dengan
harga mahal pun juga ada.
– sakkaa no shiai wo miru
koto wa dansei ga suki na
dake janaku, josei mo suki
desu. Artinya, tidak hanya
laki-laki saja yang suka
menonton pertandingan
bola, perempuan juga suka.
3. Menunjukkan kalimat dengan arti negasi (mo = pun)
Contoh : – ashita kara doko e mo
ikimasen. Artinya, mulai
besok sata tidak pergi
ke mana pun.( doko mo
:kemana pun. Doko mo
imasen tidak ke mana pun.)
– ano kyoushitsu ni wa dare
mo imasen. Artinya, di
kelas itu tidak ada siapa
pun.
4. Menyatakan tidak adanya keterbatasan (jumlah) org, sesuatu, tempat, dan sebagainya.
Contoh :
– nihon no sushi de nani ga suki desuka? Watashi wa dochira mo suki desu. Artinya, di antara sushi Jepang, manakah yang lebih anda suka? Saya suka keduanya.
– kazoku to nankai mo Bali e itta koto ga arimasu. Artinya, tidak terhitung sudah pernah berapa kali saya bersama keluarga pergi ke Bali.
Partikel – no (の)
Prtikel ~no dipakai untuk menghubungkan dua kata benda.
1. Menunjukkan kepemilikan
Contoh :
– asoko wa Matsumoto san no uchi desu. Artinya, di sana adalah rumah milik Pak/ Bu Matsumoto.
– watashi no okaasan wa kirei na josei desu. Artinya, ibu saya adalah permpuan yang cantik.
– sono jitensha wa Lala san no desu. Artinya, sepeda itu milik lala. (Pada kasus kalimat yg ketiga ini objek yang dikenai subjek dapat dihilangkan dari bentuk asalnya, spt sono jitensha wa lala san no jitensha desu.)
2. Menunjukkan lokasi/ tempat (digunakan bersama dengan keterangan posisi)
Contoh :
– tsukue no une ni nani ga arimasuka? Hon to jisho to enpitsu ga arimasu. Artinya, di atas meja ada barang apa saja? Ada buku, kamus, dan pensil.
– ie no ura ni kouen ga arimasu. Artinya, di belakang rumah ada sebuah taman.
– gakkou no toshokan no naka de gakuseitachi wa hon wo yondeimasu. Artinya, di dalam perpustakaan sekolah, para siswa sedang membaca buku.
3. Menunjukkan keterangan tambahan pada kata benda pertama
Contoh :
– yamada-san, nihon no matsuri wa nani ga omoshiroi desuka? Artinya, Pak Yamada, di antara beberapa festival di Jepang, manakah yang paling menarik?
– indoneshia no bukka wa yasui desu. Artinya, harga barang-barang di indonesia murah.
– kotoshi no fuyu wa dandan samuku narimasu. Musim dingin tahun ini perlahan-lahan menjadi lebih dingin.
4. Menominalkan kata sifat dan kata kerja
Contoh :
– kanji wo oboeru no wa, chotto muzukashii desune. Artinya, mempelajari kanji itu, sedikit susah ya.
– surabaya e iku no wa dono basu desuka? Bus yang akan pergi ke surabaya yang manakah?
– watashi ga hoshii no wa, atarashii kuruma desu. Artinya, barang yang saya inginkan adalah mobil baru.
5. Diletakkan di akhir kalimat sebagai bentuk penekanan yang membutuhkan jwaban pada kalimat informal ( penambahan – no di akhir kalimat merupakan bentuk informal dalam bertanya)
Contoh :
– konban, kankoku no resutoran e iku no? Artinya, malam ini, apakah akan pergi ke restoran korea?