Bagaimana perbedaan pendidikan kolonial dan kebangsaan beserta contohnya

Posted on

Bagaimana perbedaan pendidikan kolonial dan kebangsaan beserta contohnya

A. Pendidikan Pada Masa Kolonial Belanda
Pemerintah kolonial Belanda mempunyai ambisi dan strategi sendiri ketika menerapkan pola pendidikan modern. Pada awalnya , Pemerintah Kolonial Belanda hanya memberikan model pendidikan pada anak bangsa yang berupa sekolah ongko loro dan ongko siji . Sekolah ini bertujuan agar anak bangsa mendapatkan pendidikan satu tahun dan tiga tahun saja , di mana materi yang diberikan berupa ketrampilan berhitung, membaca , dan menulis sederhana . Ketrampilan ini jelas dibutuhkan untuk membantu tugas-tugas administrasi pemerintah Kolonial Belanda sendiri. Hal ini dilakukan karena di satu sisi pemerintah Belanda ingin mendapatkan tenaga administrasi level bawah yang bergaji rendah, di sisi lain Belanda tidak ingin memberikan sepenuhnya ilmu pengajaran dan pengetahuan bagi anak bangsa yang status sosialnya dipandang rendah . Pemerintah Kolonial Belanda memberikan persyaratan bagi siswa yang masuk di sekolah ongko siji dan loro . Syarat utamanya adalah latar belakang keningratan bagi siswa- siswanya .
C. Pendidikan Masa Indonesia Merdeka
Pada dasarnya pendidikan pada masa Indonesia Merdeka tak jauh dengan sistem persekolahan hasil kebijakan pendudukan Jepang di atas. Pada masa ini, kualitas pendidikan masih dikatakan stabil dengan kurikulum mencomot dari apa yang dilakukan penguasa Jepang terhadap rakyat Indonesia . Hanya saja, karena persoalan revolusi yang belum selesai dan kemelut politik yang terus- menerus , maka sektor pendidikan menjadi korban kebijakan politik. Pendidikan mengalami sedikit pengabaian . Pendidikan di tingkat atas agak diabaikan sementara oleh pemerintah Indonesia sendiri.

A Pendidikan Pada Masa Kolonial Belanda
Pemerintah kolonial Belanda mempunyai ambisi dan strategi sendiri ketika menerapkan pola pendidikan modern. Pada awalnya , Pemerintah Kolonial Belanda hanya memberikan model pendidikan pada anak bangsa yang berupa sekolah ongko loro dan ongko siji . Sekolah ini bertujuan agar anak bangsa mendapatkan pendidikan satu tahun dan tiga tahun saja , di mana materi yang diberikan berupa ketrampilan berhitung, membaca , dan menulis sederhana . Ketrampilan ini jelas dibutuhkan untuk membantu tugas-tugas administrasi pemerintah Kolonial Belanda sendiri. Hal ini dilakukan karena di satu sisi pemerintah Belanda ingin mendapatkan tenaga administrasi level bawah yang bergaji rendah, di sisi lain Belanda tidak ingin memberikan sepenuhnya ilmu pengajaran dan pengetahuan bagi anak bangsa yang status sosialnya dipandang rendah . Pemerintah Kolonial Belanda memberikan persyaratan bagi siswa yang masuk di sekolah ongko siji dan loro . Syarat utamanya adalah latar belakang keningratan bagi siswa- siswanya .
C. Pendidikan Masa Indonesia Merdeka
Pada dasarnya pendidikan pada masa Indonesia Merdeka tak jauh dengan sistem persekolahan hasil kebijakan pendudukan Jepang di atas. Pada masa ini, kualitas pendidikan masih dikatakan stabil dengan kurikulum mencomot dari apa yang dilakukan penguasa Jepang terhadap rakyat Indonesia . Hanya saja, karena persoalan revolusi yang belum selesai dan kemelut politik yang terus- menerus , maka sektor pendidikan menjadi korban kebijakan politik. Pendidikan mengalami sedikit pengabaian . Pendidikan di tingkat atas agak diabaikan sementara oleh pemerintah Indonesia sendiri.