Bagaimana perkembangan wilayah dwngan menggunakan konsep geografi

Posted on

Bagaimana perkembangan wilayah dwngan menggunakan konsep geografi

KONSEP GEOGRAFI adalah rancangan atau gambaran dari objek, proses, atau apa pun yang berkaitan dengan ilmu geografi. KONSEP GEOGRAFI merupakan unsur yang penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi (alam dan sosial). Penjelasan KONSEP GEOGRAFI selalu berkaitan dengan persebaran, hubungan, fungsi, bentuk, pola, dan proses terjadinya. KONSEP GEOGRAFI menurut hasil Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (Semlok IGI) dii Semarang tahun 1988 terdiri atas 10 konsep, yaitu:

1. Lokasi

Lokasi adalah letak atau tempat dimana copypaste fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

a. Lokasi Absolut

Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis bumi. Pebedaan garis astronomis menyebabkan perbedaan iklim (garis lintang) dan perbedaan waktu (garis bujur).

b. Lokasi Relatif

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.

 2. Jarak

Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.

 a. Jarak Mutlak

Jarak mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukurang panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah.
b. Jarak Relatif

Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau

 3. Morfologi

Morfologi adalah konsep yang menjelaskan mengenai struktur luar dari batu-batuan yang menyusun bentuk morfologi permukaan bumi (pantai, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb).

4. Keterjangkauan

Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya copypaste tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.

5. Pola

Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.

Contoh konsep pola yaitu:

– Pemukiman memanjang di sepanjang jalan raya pantura Jawa

– Pemukiman di kota besar seperti Jakarta dibangun berhimpitan

– Aliran air sungai yang berbentuk sudut siku-siku adalah aliran sungai rectangular.

6. Aglomerasi

Aglomerasi adalah adanya suatu fenomena yang mengelompok menjadi satu bentuk atau struktur.

Contoh konsep aglomerasi yaitu:

– Pasar Senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat berjualan berdasarkan hari pasaran.

– Kegiatan industri terpusat di kawasan Jababeka, Pulogebang, atau Tangerang.

– Di perkotaan terjadi pemusatan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi melalui kawasan slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.

7. Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah.

8. Interaksi/Interpendensi

Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling

9. Diferensiasi Areal

Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing.

10. Keterkaitan Ruang

Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah.