Bagaimana proses penambangan belerang yg di lakukan oleh masyarakat di sekitar gunung kawah ijen?​

Posted on

Bagaimana proses penambangan belerang yg di lakukan oleh masyarakat di sekitar gunung kawah ijen?​

Jawaban:

Waktu baru menunjukkan pukul 04.00 WIB. Di hari sedini itu, puncak Kawah Ijen sudah ramai oleh pendaki, baik pendaki lokal maupun mancanegara, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Puncak Gunung Ijen berada di ketinggian 2.443 meter.

Suhu di lokasi tidak bisa dianggap enteng. Ditambah medan pendakian yang menanjak dan berkelok, daya tahan tubuh yang baik sungguh diperlukan. Namun di saat sebagian pendaki kehabisan napas dan kelelahan saat mencapai puncak, kami melihat para penambang belerang berjalan cepat, memanggul dua keranjang anyaman rotan di bahunya.

"Misi, permisi," kata salah satu dari mereka, berusaha agar mendapat jalan yang terhalangi salah satu rombongan pendaki.

Sementara itu, beberapa penambang yang dua keranjangnya sudah terisi loh-loh belerang beku bergerak turun ke kaki gunung. Langkahnya cepat dan mantap, sepatu ala kadarnya atau sepatu bot kalau ada, menahan berat badan di tengah licinnya jalur penurunan karena pasir vulkanik.

"Setiap hari ramai seperti ini, Pak?" tanya saya, sekadar membuka percakapan, kepada seorang penambang yang sedang beristirahat di puncak gunung, Sabtu dini hari, 9 September 2017.

Waktu baru menunjukkan pukul 04.00 WIB. Di hari sedini itu, puncak Kawah Ijen sudah ramai oleh pendaki, baik pendaki lokal maupun mancanegara, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Puncak Gunung Ijen berada di ketinggian 2.443 meter.

Suhu di lokasi tidak bisa dianggap enteng. Ditambah medan pendakian yang menanjak dan berkelok, daya tahan tubuh yang baik sungguh diperlukan. Namun di saat sebagian pendaki kehabisan napas dan kelelahan saat mencapai puncak, kami melihat para penambang belerang berjalan cepat, memanggul dua keranjang anyaman rotan di bahunya.

"Misi, permisi," kata salah satu dari mereka, berusaha agar mendapat jalan yang terhalangi salah satu rombongan pendaki.

Sementara itu, beberapa penambang yang dua keranjangnya sudah terisi loh-loh belerang beku bergerak turun ke kaki gunung. Langkahnya cepat dan mantap, sepatu ala kadarnya atau sepatu bot kalau ada, menahan berat badan di tengah licinnya jalur penurunan karena pasir vulkanik.

"Setiap hari ramai seperti ini, Pak?" tanya saya, sekadar membuka percakapan, kepada seorang penambang yang sedang beristirahat di puncak gunung, Sabtu dini hari, 9 September 2017.