Bagaimana sikap seorang muslim terhadap tafsir al-qur’an karya para ulama, apakah harus disetarakan dengan cara beriman kepada kitab suci al-qur’an itu sendiri?
Tidak bisa disetarakan, karena bagaimana pun tidak ada satu orang pun atau suatu hal pun yang lebih berkuasa drpd Allah, dan para ulama menafsirkan sesuatu juga berpedoman kepada kitab Allah, jd tidak boleh menyetarakan iman kepada kitab Allah dengan kitab2 atau tafsir para ulamaa.
Berhati hati, karena banyak ulama yg menafsirkan sembarangan.. jadi telusuri jg biografi imam tsb dan sanad ilmunya diruntut sampai kepada Rasulullaah.