Bagaimanakah cara menangani ada zat yg mudah terbakar tumpah di lantai
Jawaban:
Suatu bahan kimia yang tumpah ataupun mengalami kebocoran dapat dikatakan berbahaya apabila bahan kimia tersebut berdampak buruk bagi kesehatan manusia ketika terjadi kontak fisik secara langsung baik terkena kulit, maupun terhirup secara langsung. Selain itu tumpahan atau kebocoran bahan kimia tersebut juga dapat mengganggu dan merusak lingkungan. Tumpahan bahan kimia dapat berbentuk cairan, padat seperti pelletm gas dan uap. Mereka juga bersifat mudah terbakar (cepat terbakar atau meledak), korosi (kerusakan pada manusia atau material lain) atau beracun ( beracun pada manusia dan mahluk hidup lainnya). Adapun bahan-bahan kimia yang berbahaya tersebut antara lain :
Asam Sulfat, H2SO4
Tumpahan asam dapat merusak kulit atau pakaian dan lantai.
Asam klorida, HCl
Tumpahan dan kebocoran asam klorida dapat mengganggu sistem pernafasan.
Asam Perklorat
Tumpahan asam perklorat akan menyebabkan kebakaran apabila dilap dengan kain atau bahan selusosa
Hidrogen peroksida, H2O2
Tumpahan H2O2 apabila bereaksi dengan senyawa yang mudah terbakar, akan menyebabkan kebakaran
Asam Sianida, HCN
Kebocoran dari Asam Sianida dapat menyababkan kebakaran, apabila berdekatan dengan sumber api.
Benzena, C6H6
Tumpahan dari Benzena yang cukup banyak dapat menyebabkan kebakaran
Toluena, C6H5CH3
Kebocoran besar dari toluena dapat menyebabkan kebakaran karena ledakan yang besar. ( Pambudi, 2011)
Penyebab Terjadinya Tumpahan dan Kebocoran
Penyebab terjadinya tumpahan dan kebocoran itu sendiri dapat dikarenakan faktor :
Intern, yaitu faktor yang disebabkan dari kesalahan pekerja laboratorium itu sendiri, yang dapat berupa :
Kecerobohan
Ketidaksengajaan
Kurangnya pemahaman bekerja di laboratorium
Ekstern, yaitu faktor yang disebabkan dari luar, yang dapat berupa alat-alat laboratorium yang tidak berfungsi dengan baik
Penanganan Tumpahan dan Kebocoran Bahan Kimia
Penanganan yang sangat tepat dalam tumpahan dan kebocoran adalah dengan mengikuti data/ petunjuk penanganan bahan dalam “Material Safety Data Sheet” (MSDS). Penanganan tumpahan dapat dilakukan secara umum maupun khusus.
Prosedur penanganan tumpahan secara umum adalah :
Mengenali tumpahan/identifikasi bahan yang tumpah dan mengetahui teknik aman penanganannya.
Memastikan penggunaan alat pengaman diri (khususnya sarung tangan, pelindung mata/muka dan pelindung pernafasan bila perlu).
Mencegah tumpahan meluas dan hentikan sumber tumpahan jika hal tersebut aman dilakukan.
Menangani (di tempat) dengan cara yang tepat.
Secara umum proses yang dilakukan adalah netralisasi. Netralisasi dapat menggunakan basa (soda ash/lime) untuk tumpahan yang bersifat asam dan larutan asam asetat untuk tumpahan yang bersifat basa. Bahan yang paling umum digunakan untuk keadaan darurat apabila terjadi tumpahan adalah pasir, tanah, natrium karbonat dan kapur. Tetapi untuk penanganan yang lebih tepat dapat dilihat di dalam “Material Safety Data Sheet” (MSDS).
Bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dapat dibersihkan dengan air, sabun/detergen, atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan pengotornya.
Simpan semua limbah pada tempatnya yang sesuai kemudian tutup untuk penanganan lebih lanjut
Bersihkan pastikan kembali area tersebut telah bersih dan aman.
Secara khusus penanganan tumpahan bahan kimia berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut :
Prosedur Penanganan tumpahan Padatan :
Jangan panik
Memakai Alat Pelindung Diri yang sesuai MSDS
Mengisolasi daerah tumpahan
Memberi peringatan “Awas, ada tumpahan bahan kimia”
Memberi “tali pembatas” agar tidak ada yang melintas
Menutup tumpahan dengan penjerap jenis matras atau disedot dengan vakum khusus, jika perlu dilakukan penetralan
Memperlakukan buangan tumpahan seperti tumpahan B3, jangan dibuang langsung ke lingkungan
2. Prosedur Penanganan Tumpahan Cairan :
Hampir sama dengan prosedur penanganan tumpahan padatan
Menyerap tumpahan dengan bahan penyerap yang inert
Jika perlu,dilakukan netralisasi dan dicek derajat keasamannya pH dengan pH indikator
Mempe
Penjelasan:
semoga membantu