Bagaimanakah proses terbentuknya batu basal

Posted on

Bagaimanakah proses terbentuknya batu basal

Proses terbentuknya batu basal berasal dari magma yang membeku dibawah lapisan kerak bumi, batuan ini tercampur dengan gas sehingga berongga-rongga kecil.

Pembentukan Basal Pada Batas Divergen Oceanic
Sebagian besar basal di bumi dihasilkan pada batas lempeng divergen pada sistem "mid-ocean ridges" (pematang tengah samudra). Arus konveksi dari dalam mantel menghasilkan peluruhan/melting pada batuan yang ada sebelumnya. Hasil ini akan terbentuk sebagai batas divergen yang tertarik/terpisah dan meletus di dasar laut (letusan submarine fissure), dan Letusan ini sering menghasilkan basal bantal (pillow basalts).Pegunungan aktif di tengah laut merupakan tubuh (host) dari letusan celah (fissure) yang terjadi berulang-ulang. Sebagian besar pegunungan aktif dasar laut terbentuk pada batas-batas konvergen yang berada dibawah permukaan air pada kedalaman yang maksimum. Di daerah ini setiap uap, abu, ataupun gas yang dihasilkan dari letusan akan diserap oleh kolom air sehingga tidak sempat mencapai permukaan. Aktivitas gempa adalah satu-satunya indikasi yang banyak berasal dari letusan di pematang (ridge) samudra. Islandia adalah contoh pegunungan dasar laut, namun telah terangkat ke permukaan sehingga kita dapat mengamati langsung aktivitas gunung berapinya.

Pembentukan Basal Pada Hotspot Oceanic
Kita ketahui bahwa Hotspots dapat tersebar tidak teratur, tetapi juga nonrandom. Hotspot sering tersebar di dekat batas lempeng divergen (mid-ocean ridges), dan biasanya menghilang dari wilayah-wilayah di dekat batas lempeng konvergen (subduction zones).
Hotspot Oceanik merupakan lokasi lainnya dimana sejumlah besar basal juga dapat ditemukan. Ini merupakan lokasi dimana plume-plume kecil batuan yang mengalami melting naik melalui mantel dari hotspot pada inti bumi. Kepulauan Hawaii adalah contoh di mana gunungapi telah terbentuk di atas sebuah hotspot oceanik.
Basal yang dihasilkan di lingkungan tersebut diawali dengan letusan di dasar laut. Jika hotspot tersebut tertopang (sustained), letusan yang terjadi akan berulang-ulang dan dapat menghasilkan kerucut vulkanik yang lebih besar. Ini akan terus membesar hinggga membentuk sebuah pulau. Itulah mengapa semua gugusan Pulau Hawaii dibangun dari letusan basal di dasar laut.

Pembentukan Basal Pada Mantel Plume dan Hotspot Kerak Benua
Pembentukan basal yang ke-tiga ada pada lingkungan kerak benua, dimana mantel plume atau hotspot menyalurkan sejumlah besar lava basaltik melalui kerak benua sampai pada permukaan bumi. Letusan akibat aktivitas ini dapat terjadi melalui veint ataupun celah batuan. Aktivitas seperti ini menghasilkan lava flows terbesar di kerak benua. Letusan yang ditimbulkan dapat terjadi berulang kali selama jutaan tahun, yang menghasilkan lapisan demi lapisan basal dan tertumpuk secara vertikal.