Bahaya penyakit AIDS
Apa yang terjadi pada tubuh setelah terkena AIDS?
AIDS dimulai dari infeksi HIV jangka panjang. HIV adalah virus yang menyerang sel CD4 (sel T) dalam sistem imun yang spesifik bertugas melawan infeksi.
Infeksi ini menyebabkan jumlah sel CD4 turun secara dramatis sehingga sistem imun tubuh Anda tidak cukup kuat untuk melawan infeksi. Akibatnya, jumlah viral load HIV bisa meningkat. Ketika viral load Anda tinggi, itu artinya sistem kekebalan tubuh sudah gagal bekerja melawan HIV dengan baik.
Pengidap HIV bisa dikatakan sudah terkena AIDS ketika jumlah sel CD4 dalam tubuhnya turun hingga kurang dari 200 sel per 1 ml atau 1 cc darah, dan didiagnosis dengan infeksi oportunistik terkait HIV tingkat-4 seperti herpes zoster (cacar ular atau cacar api), sarkoma Kaposi, limfoma non-Hodgkins, tuberkulosis, kanker, dan/atau pneumonia.
Tanda dan gejala umum dari AIDS dapat meliputi:
1.Sesak napas
2.Lelah sepanjang waktu tanpa penyebab jelas
3.Demam bertahan hingga 10 hari ketika terjangkit suatu infeksi
4.Berkeringat banyak di malam hari
5.Demam kambuhan
6.Diare kronis
7.Mudah memar atau perdarahan yang tak dapat dijelaskan
8.Bintik-bintik putih yang membandel atau lesi di lidah atau dalam mulut
9.Penurunan berat badan drastis yang tak dapat dijelaskan
10.Ruam kulit atau benjolan tanpa sebab
AIDS turunkan peluang bertahan hidup
Seorang ODHA bisa saja tidak mengalami gejala apa pun selama 10 tahun atau lebih. Namun jika tidak hati-hati, AIDS dapat mempersempit peluang hidup pengidapnya.
Tanpa pengobatan, pengidap HIV yang telah memiliki AIDS biasanya dapat bertahan hidup sekitar 3 tahun. Begitu Anda memiliki penyakit oportunistik yang berbahaya, harapan hidup tanpa pengobatan turun hingga sekitar 1 tahun.
Di sisi lain, tidak semua pengidap HIV akan otomatis memiliki AIDS di kemudian hari. Ada banyak orang pengidap HIV yang berhasil mengendalikan penyakit mereka dengan pengobatan yang tepat sehingga tidak memiliki penyakit tersebut seumur hidupnya.