Jalan desa menuju sawah ladang. Pagi. Sambil berangkat ke sawah-ladang masing-masing, warga desa bicara tentang kabar burung yang mereka dengar
Parmin : "Ah, yang bener. Jangan guyon, 'Wahyu."
Wahyu :"Bener,tanya saja kalau tidak percaya. Semua orang sudah tahu."
Parmin : "Kamu tahu dari siapa?"
Wahyu : "Dibilang semua orang sudah tahu, ya dari orang-orang."
Parmin : "Ya, tapi dari mana asal kabar itu?”
Wahyu : "Saya sendiri tidak tahu. Yang jelas, kabarnya Mbah Joyo akan segera pulang. Itu saja. Tuh, lihat Kamto. Tanya saja sama
dia. Kamto, sini dulu."
Kamto yang nongol dari sisi lain, mendekat.
Parmin : (Tidak Sabar) "Bener Kamto, Mbah Joyo segera pulang?"
Kamto : "Saya dengar begitu, tapi sebaiknya jangan percaya dulu."
Parmin :"Kenapa begitu?"
Kamto :"Karena kabarnya simpang siur. Dari sana lain, dari situ lain. Ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu, ada yang
bilang begini-begitu”.
Parmin :"Ya, tapi bagaimana jelasnya? Jangan mutar-mutar begitu."
Dari arah lain muncul Sanwiradji.
Kamto : "Tunggu, tunggu. Kita tanya Kakek Sanwiradji dulu, coba."
Parmin : "Kek, dengan kabar soal Mbah Joyo?"
Sanwiradji : "Seneng?Ya, jelas seneng kalau Mbah Joyo pulang. Ini berita gembira. Kita harus syukuran nanti”.
Parmin : "Lo, jangan senang dulu, jangan syukuran dulu. Kabar itu benar apa tidak?"
Sanwiradji : "Eh, siapa bilang saya tidak gembira? Jelas saya gembira dong."
Pannin : "Lo, saya tahu Kakek gembira. Saya juga gembira kalau berita itu benar. Tapi, berita itu dari mana asalnya? Berita itu
bener atau tidak?”. Sanwiradji : "Apal"
Parmin : "Jelaskan, Kamto. Jelaskan."
Kamto : (Teriak) "Kakek dengar berita dari siapa?"
Sanwiradji : "Lo, kok dari siapa, ya dari Roh Suci pelindung Festival Topeng.
Konon, asal kita mau menebusnya dengan mengadakan selamatan seribu tumpeng, Mbah Joyo bakal dipulangkan."
Parmin : "Tunggu, tunggu …. Aduh, ini kok tidak keruan ceritanyal" (Kesal) "Sudahlah, teruskan ceritarrya Kek …"
Sanwiradji : "Ya sudah, begitu saja. Kita tinggal selamatan. Parmin, jangan bilang
saya tidak senang ya?".
Parmin diam saja.
Dikutip dari drama Festival Topeng karya Budi Ros
Sumber: Lina Naskah Drama. 2005
Bantu cariin unsur instritiknya ya gan…
Tema :festival topeng
Alur : mundur
Amanat : sebaiknya kita liat dulu aja kebenarannya jngan asal tau aja
Tokoh : Parmin, wahyu, kamto, sanwiradji, pannin
latar : tempat ~sawah ladang
waktu ~ pagi hari
sudut pandang : orang ke tiga, karena mnceritakan orang yng tidak bersamanyaa