Buatlah contoh cerpen tema hari bahagiaku

Posted on

Buatlah contoh cerpen tema hari bahagiaku

Jawaban: Mentari pagi menyapa hangat melalui jendela kamarku. Namaku Lani. Aku dilahirkan di keluarga yang cukup. Sudah 9 tahun aku ditinggal ayah dan mamaku ke luar negeri. Aku hanya tinggal dengan kakakku dan satu pembantu.

“Dek ayo sarapan!”

“Iya Kak bentar lagi Adek turun,”

Di meja makan.

“Kak nanti Kakak ada acara atau nggak?”

“Nggak ada Dek, kenapa?”

“Mau nggak nemenin Adek ke perpustakaan?”

“Siap deh!”Di perpustakaan.. Ada poster lomba dance yang akan diselenggarakan satu minggu lagi.

“Kak Adek boleh nggak ikut lomba itu?” sambil menunjuk ke arah poster.

“Emb…”

“Ayolah Kak, boleh yaa?” Pintaku.

“Iya boleh.. yakin menang nggak nih?” ledek kakak.

“Yakin dong!” Kebingungan melandaku saat memilih buku. Setelah 10 menit berkeliling rak buku akhirnya aku memilih buku yang berjudul Cinta Orangtuaku.

“Kak kira-kira Ayah sama Mama bisa nonton aku nggak ya lomba dance?”

“Nanti coba Kakak telepon”

“Iya,”

“Ma.. Pa.. Aku harap kalian bisa datang mendukungku lomba dance. Aku rindu kalian..”

Satu minggu sudah aku lewati dengan semangat latihan. Kini saatnya perlombaan tiba. Setelah mengisi formulir aku mendapat no.urut 5. No.urut 1 sudah tampil dengan sempurna. Melihat sainganku yang hebat aku mulai pesimis, namun kakak selalu mendukung aku. Tak terasa kini sudah giliranku untuk menunjukkan kebolehanku. “Ya Tuhan lancarkan gerakanku, aku yakin pasti bisa.” Aku menarik napas lega saat para juri tersenyum puas ke arahku.

Tiba saat nya pengumuman..

“Selamat malam semuanya. Tiba saatnya saya membacakan siapa pemenangnya.. baiklah langsung kita mulai. Juara 3 diraih oleh no.urut 9. Juara 2 diraih no. urut 11…”

“Semoga yang juara 1 adalah aku. Lani kecil yang selalu berharap kebahagiaan.”

“Baiklah ini dia pemenang kita. Lani dengan no. urut 5… beri tepuk tangan yang meriah!!”

Aku menangis dan serasa ingin pingsan. Setelah selesai penerimaan piala dan hadiah aku turun panggung dan berlari ke arah kakak. Ada 2 orang yang sudah tak asing lagi untukku.

“Mama… Ayah..” aku berlari dan memeluk orangtuaku.

“Ayah.. Mama aku senang kalian bisa datang da melihat Lani lomba,”

“Iya Lani kecil. Ayah bangga terhadapmu, teruskan bakatmu ya sayang,”

“Iya Ayah,”

“Terima kasih Tuhan kau telah mengabulkan doaku. Mama dan Ayah bisa datang dan melihat aku berlomba.”

Ini hari bahagiaku.

TAMAT