Buatlah karangan dengan tema pelestarian lingkungan

Posted on

Buatlah karangan dengan tema pelestarian lingkungan

"Etss… kaleng permen itu jangan dibuang," Ibu merebut kaleng permen dari tanganku, yang tepat akan kutembakkan dari kursi meja makan masuk ke keranjang sampah di sana layaknya menembak bola basket.

Aku membuang nafas. "Sejak Ibu bisa masuk ke klub itu, Ibu jadi berubah ya!" Aku mengunyah-ngunyah lembutnya rasa melon dalam permen dari kaleng permen itu. Permen terakhir dari kaleng permen itu.

Ibu memandangi permen kaleng yang direbutnya. "To… kamu tahu gak… mulai sekarang, kita ini harus peduli lingkungan!" Aku menyilangkan kaki, geli memandang Ibu yang tampak serius.

"Memangnya, Ibu tahu apa tentang lingkungan?" aku berusaha menggodanya. "Ibu bukan pakar lingkungan…"

"Meski Ibu bukan pakar lingkungan," Ibu meletakkan kaleng permenku di tengah-tengah meja dengan keras, "tapi mulai sekarang ini, ayo kita buat perubahan, Boy!"

Aku tertawa kecil. "Bahwa sekarang ini Ibu akan memilah-milah sampah kita dan mengirimkannya kepada sejumlah teman Ibu…"

"Buat bisa didaur ulang!" Ibu meminum tehnya. "Terutama plastik! Sementara kaleng besi seperti kaleng permen ini, ada baiknya dijadikan prakarya apa kek dan dijual macam tempat pensil, daripada mendekorasi tempat sampah dapur kita!"

"Aku bukan ahlinya mendekor," dengusku kesal. Ibu melanjutkan. "Selain itu… mulai sekarang juga, ayo kita pakai plastik-plastik pembungkus minyak goreng kita untuk dijadikan pot tanaman!"

"Ibu mau berkebun?" aku mengangkat alis. Ibu mengangguk.

"Ya… nah, ayo, jangan duduk doang! Bantu Ibu! Cari plastik pembungkus minyak goreng bekas sebanyak 5 buah… Ibu telah menyimpannya di laci itu… kemudian kita ambil tanah…"

Ibu meletakkan keras-keras gelas tehnya. "Dan selagi Ibu mencari tanah, kau pergi ke toko tanaman temanmu itu, dan beli sejumlah tanaman yang kau anggap bagus untuk pot tanaman kita!"

Aku tersedak. Apa? Pergi ke toko tanaman Remy… oh… kenapa… harus di saat aku masih marah dengan Remy…? Bagaimana kalau cewek itu melihatku ada di toko ayahnya…?

"Ayo, Anto… kita lestarikan lingkungan kita mulai dari sekarang!"

Ibu jelas-jelas tidak bisa melihat keadaan & perasaanku sekarang.