Buatlah karangan tentang sekolahku
Sekolah kami
Sekolah kami begitu asri, hamparan rumput hijau dan tiga batang pohon mahony besar menjadi dekorasi alaminya. Cukup besar, sehingga mampu memuat belasan murid yang hendak memanjatnya secara sekaligus. Aspek keamanan sekolah dijamin oleh pagar besi yang melingkar rapi mengelilingi kompleks sekolah. Namun tidak seperti pagar penjara yang menjulang tinggi, pagar sekolah kami hanya satu setengah meter tingginya bercat putih dengan aksen kuning dan gaya dekoratif untuk tidak terkesan mengurung kami. Pada halaman depan sebelah kanan berjejer bermacam jenis sepeda mulai dari tipe mini, BMX, sepeda balap dan sebagainya yang berbaris rapi dalam formasi dua kolom. Area ini kami sebut areal parkir, karena memang itu fungsinya, sedang areal parkir para guru adalah tersendiri, persis di sebelah kiri ruang guru.
Terdapat halaman yang cukup besar di depan ruang guru. Luasnya sekitar setengah lapangan bola, dan ditengahnya terdapat tiang bendera, karena memang halaman ini diperuntukkan sebagai lapangan upacara. Dan diantara lapangan upacara dan pagar depan itulah ditempatkan sebuah plang besi kokoh bercat putih agak berkarat yang bertuliskan: SD 3 YKPP DUMAI. YKPP adalah singkatan dari yayasan kesejahteraan pegawai pertamina, karena memang sekolah kami adalah sekolah swasta yang disediakan oleh perusahaan tempat para orang tua kami bekerja.
Untuk membangkitkan semangat para murid, dengan sengaja dipasang speaker di empat sudut komplek sekolah kami. Hampir setiap pagi dikumandangkan lagu-lagu perjuangan seperti maju tak gentar, halo-halo Bandung, dan sebagainya.
Tapi lucunya, speaker yang dipasang bukanlah speaker sound system seperti yang digunakan oleh orkes orgen tunggal zaman sekarang, Tapi speaker pengumuman sebagaimana yang digunakan pangkalan militer Amerika pada perang Vietnam dulu. Hasilnya, antara suara biola, orgen atau celo kami tidak pernah benar-benar mampu membedakannya. Antara suara drum dan gebrakan meja terdengar sangat serupa. Menutup telinga ketika melewatinya adalah wajib hukumnya.
Walau ditengah-tengah komplek sekolah disediakan lapangan bermain, namun bukan disitu tempat favorit kami. Tempat favorit kami adalah lapangan bola samping sekolah, tempat yang jauh dari ruang guru, wilayah yang bebas dari perasaan diawasi. Disana kami dapat melakukan nyaris apa saja, bermain sepak bola, mengejar burung ayam-ayam, bermain kasti, dan sebagainya. Pada dasarnya segala kegiatan yang dapat melepaskan hasrat berlari anak-anak seusia kami. Memang lapangan itu cukup ideal sebagai tempat bermain, hamparan rumputnya melindungi siku dan lutut kami bila tak sengaja kami terjatuh. Sedang jaraknya yang agak jauh dari ruang guru melindungi kami bila tak sengaja memaki.
Adapun ruang kelas kami, tak ada yang istimewa disana. Papan tulis hitam, kapur tulis yang debunya terbang kemana-mana, bangku dan meja kayu. Juga foto presiden dan wakilnya, dengan burung garuda mengangkang diantara keduanya. Empat puluh orang murid diharap akan betah berlama-lama di sana.
maaf kalo salah ^_^