Cara mendapatkan sapi bibit unggul scara efisien adalah

Posted on

Cara mendapatkan sapi bibit unggul scara efisien adalah

Jawaban Terkonfirmasi

Cara mendapatkan sapi dengan bibit unggul secara efisien dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknik bioteknologi. Teknik yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan reayasa genetika dengan cara melakukan inseminasi buatan, klonning, hibridisasi. Teknik ini akan menghasilkan hewan transgenik (hewan yang gennya dimodifikasi) dengan bibit unggul yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.

 

Pembahasan

Bioteknologi merupakan suatu cara untuk memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah dan kerekayasaan terhadap organisme untuk mengasilkan atau meningkatkan produk untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan ternak unggul, vaksin, antibodi, pakan bergizi tinggi, dan hormon pertumbuhan.

Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami. Teknik rekayasa reproduksi yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bibit unggul yaitu:

Inseminasi buatan, atau sering disebut dengan nama kawin suntik. Teknik ini merupakan salah satu cara untuk memasukkan sperma yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ insemination gun”. Tujuan dilakukannya teknik inseminasi buatan adalah untuk memperbaiki mutu genetik ternak, biasanya digunakan sperma yang berasal dari jantan unggul, agar dihasilkan keturunan yang unggul juga. Selain itu juga bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama, meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, mencegah penularan dan penyebaran penyakit kelamin. Kelebihan dari teknik inseminasi buatan yaitu sangat praktis dan tingkat keberhasilan tinggi, efisien, dan dapat menghemat biaya.  

Kloning, adalah proses perbanyakan organisme secara vegetatif. Teknik ini merupakan salah satu proses duplikasi dengan mengambil seluruh informasi genetik yang berasal dari induk yang akan dikloning. Teknik ini akan individu dengan sifat sama dengan induknya.  

Hibridisari, atau Penyilangan, adalah persilangan antara varietas dalam species yang sama yang memiliki sifat unggul.  

Terdapat beberapa ciri-ciri fisik pada ternak unggul yang dapat dijadikan acuan, yaitu:

  1. Hewan ternak mempunyai rangka tubuh yang kokoh serta lebar, atau bentuk tubuh proporsional  
  2. Tinggi tubuh bagian depan dan belakang sama, serta tubuhnya memanjang.  
  3. Mempunyai dada yang lebar, karena dengan mempunyai dada yang lebar akan membuat pertumbuhan daging di daerah dada bisa maksimal.  
  4. Mempunyai bulu yang kering dan pendek dengan mata yang bersinar dan responsive terhadap lingkungan sekitar.  
  5. Bibit sapi yang bagus biasanya mempunyai pantat yang lebar serta perut kecil. Karena bibit sapi yang mempunyai perut besar menandakan bahwa bibit sapi terkena penyakit cacingan. Perut bibit sapi yang terlalu besar akan menghalangi pertumbuhan di bagian lain, karena daging biasanya hanya akan tumbuh di bagian perut saja.  
  6. Mempunyai kaki yang kokoh dan tulang kaki yang besar. Kaki yang kokoh pada bibit sapi yang bagus akan menopang berat badan sapi yang semakin besar.  
  7. Mempunyai bentuk kaki yang normal serta lurus, sejajar, tidak membentuk huruf X atau O.

 Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang perbedaan teknik hibridisasi tumbuhan dan hewan brainly.co.id/tugas/4022172

2. Materi tentang cara melakukan inseminasi buatan brainly.co.id/tugas/4146345

3. Materi tentang cara melakukan kloning pada hewan brainly.co.id/tugas/12639891

4. Materi tentang kultur jaringan brainly.co.id/tugas/6873253

5. Materi tentang keuntungan rekayasa genetika brainly.co.id/tugas/1801024

—————————–

 

Detil jawaban

Kelas: XII SMA

Mapel: Biologi

Bab: Bioteknologi

Kode: 12.4.8


Kata Kunci: rekayasa reproduksi, bioteknologi, ternak unggul, inseminasi buatan, kloning, hibridisasi,  biologi reproduksi