Cara merawat tanaman pisang ?
1. Pemilihan Lokasi
Mulai dari spesifikasi tanah, sebisa mungkin memilih lokasi yang subur dengan lapisan top soil yang lumayan tebal, bertekstur pasir, tanah aluvial dan yang paling penting adalah banyak mengandung humus. curah hujan yang berkisar antara 1500-3800 mm/tahun, kelembaban udara antara 80-88% dan temperatur 22,8°C-32,4°C dengan intensitas penyinaran cahaya 40 – 58 lux. Untuk PH tanahnya berkisar antara 4,5 – 6,5 dengan kemiringan tanah maksimal 35%.
2. Penentuan Waktu tanam
untuk pisang Kepok adalah awal musim penghujan sampai dengan tiga bulan sesudahnya.
3. Pembersihan (Penyiapan Lahan)
4. Penentuan Jarak Tanam dan Penganjiran
Gunakan jarak yang sekiranya sesuai, jangan terlalu rapat ataupun terlalu renggang. Dengan tujuan agar setiap pohon pisang bisa memperoleh nutrisi yang seimbang.
5. Persiapan Bibit
Menyediakan bibit yang unggul sangat berpotensi pada hasil produksi dan kualitas yang tinggi, terjamin kemurnian (jenis varietas), mempunyai peluang pasar yang bagus, terbebas dari hama penyakit, serta bisa panen dalam jumlah yang cukup banyak.
6. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang harus sesuai dengan ukuran yang sudah ditetapkan, yaitu dengan ukuran: Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dalam 50 cm
7. Penanaman
Sebelum bibit kita tanam ke tanah, masukkan dulu pupuk kompos ke dalam lubang galian dan celupkan dulu bibit pisang kedalam campuran larutan 100 g Trichoderma sp, 10 liter air dan urea 10 g selama 15 menit. Kemudian, tanam bibit tersebut sekitar 5-10 cm diatas pangkal batang. Saat melakukan penutupan lubang tanam, pastikan tanah yang bagian atas (top soil) dimasukan terlebih dahulu baru kemudian tanah yang bagian bawah (sub soil).
8. Penjarangan Anakan
9. Sanitasi Lahan
Pastikan bahwa lingkungan sekitar tanaman pisang terbebas dari gulma atau tanaman liar lainnya. Pembersihan gulma sangat bermanfaat untuk tanaman pisang kita, selain bisa mengurangi dampak penularan penyakit, makanan dari pisang juga tidak terserap oleh gulma. Sehingga pertumbuhan pisang tidak terkendala apapun.
10. Pemupukan dan Pembubunan
Tujuan dari pemupukan adalah untuk memenuhi unsur hara tanaman dan perakaran agar bisa berkembang dengan lebih baik.
Berikut prosedur pelaksanaan pemupukan yang benar:
Pemupukan I, dilakukan satu bulan setelah penanaman dengan menggunakan pupuk kandang sekitar 10 kg/lubang dan pupuk anorganik (Urea= 50g, SP-36 = 30g).
Pemupukan ke II dan III, dilakukan satu dan dua bulan setelah pemupukan pertama dengan menggunakan pupuk anorganik (Urea= 50g, SP-36= 30g dan KCI = 40g)
Pemupukan ke IV, berikan campuran pupuk kandang susulan 10 kg dan 500g Trichoderma sp, dalam setiap rumpun serta urea= 100g, KCL=100g
Pemberian pupuk dilakukan dengan membuat parit sekeliling rumpun dengan jarak 50 cm dari pohon yang dilanjutkan dengan tanah bumbunan.
11. Pengaturan Jumlah Daun
Memotong daun bertujuan untuk menjaga ukuran dan penampakan buah. Untuk menghasilkan ukuran buah yang sesuai dengan standar dan juga untuk menghindari buah pecah. Potong semua daun yang telah tua atau menguning dengan membentuk sudut 45° dan dipotong pada bagian batang yang menjuntai sehingga batang nampak bersih.
12. Panen Perlakuan Setelah Panen
Saat memanen buah pun tidak bisa sembarangan, pengambilan buah harus yang sudah menunjukan ciri (sifat khusus) agar nantinya bisa mendapatkan buah yang segar. Waktu pemanenan pisang juga tidak bisa sembarangan, kalau pada waktu pagi (jam 07.00-10.00) untuk yang sore hari (jam 15.00-17.00) dalam keadaan cuaca cerah. Panen sangat tidak dianjurkan saat hujan, karena bisa meningkatkan serangan busuk buah saat disimpan.
Saat berada di ruang penyimpanan