Carikan informasi tentang budidaya jamur merang atau tiram
Budidaya Jamur Tiram sangat cocok untuk daerah yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Jika kamu ingin usaha budidaya jamur tiram investasi yang dikeluarkan cukup murah dan bisa kamu lakukan secara bertahap. Bagian tersulitnya adalah membuat baglog, media tanam yang harus diinokulaikan dengan bibit jamur.
Ada dua kegiatan utama yang harus dilakukan dalam membudidayakan jamur tiram ini. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media akan ditumbui miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.
Biasanya pendatang baru, memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara pengadaan baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari orang lain. Kemudian setelah kegiatan budidayanya mulai berkembang dan volumenya banyak, barulah mencoba membuat baglog sendiri.
Cara Budidaya Jamur Tiram

Menyiapkan Kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya sebuah bangunan yang berisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Lumbung harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung terbuat dari bambu atau kayu, dinding kumbung biasanya terbuat dari gedek atau papan serta atapnya terbuat dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut dapat membuat suhu udara menjadi panas. Sedangkan lantainya biarkan dari tanah saja, karena membantu penyerapan air pada saat menyiram jamurnya.
Di dalam kumbung harus ada rak berupa kisi-kisi yang dibuat secara bertingkat. Rak tersebut berfungsi sebagai penyusun baglog. Rangka raknya bisa kamu buat dari bambu atau kayu. Rak harus diletakkan berjajar antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong-lorong agar memudahkan kamu udah melakukan perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak juga dapat kamu buat 2-3 tingkat.
Lebar rak sebaiknya 40 cm dan panjang setiap rus rak 1 meter. Pada setiap ruas rak sebesar ini dapat menampung 70-80 baglog. Kamu dapat sesuaikan rak dengan jumlah baglog yang ingin kamu budidayakan.
Menyiapkan Baglog
Baglog adalah media tanam tempat meletakkan bibit jarum tiram. Bahan utama dari pembuatan baglog ini adalah serbeuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog biasanya dibugkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujunganya diberi lubang. Di lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh keluar.
Pada saat kamu melakukan budidaya jarum tiram dalam skala yang besar, para petani biasanya membuat baglog sendiri. Namun, bagi kamu yang pemula , atai petani dengan modal terbatas sebaiknya baglog dibeli dari orang lain dan kamu pun bisa fokus menjalanakan usaha budidaya.
Cara Merawat Baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni kamu dapat meletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Serta secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk pemanenan juga lebih mudah. Hanya saja, saat penyusun lebih banyak menyita tempat.
Cara Merawat Jamur Tiram

Sebelum baglognya disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan selama kurang lebih lima hari.
Setelah itu, potong ujung baglog agar memiliki ruang pertumbuhan lebih lebar. Diamkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
Untuk penyiraman gunakan spray, penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan air. Semakin sempurna pengabutan maka akan semakin baik jamur nya. Lakukan penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama
Selain pemeliharaan pada baglog, kamu juga perlu melakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dari penyakit yang bisa menyerang jamur tiram kapan saja. Hama dan penyakit yang menyerang tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkukan maupun jamur itu sendiri. Sehingga tempat budidaya harus dibersihkan dengan penyemprotan formalin pada area sekitar kumbung, secara berkala.