Ceritakan perang marathons yunani kuno
Kata Marathon awalnya merupakan nama sebuah daerah di Yunani. Pada tahun 490 SM, terjadi sebuah Pertempuran Marathon (Battle of Marathon) di Teluk Marathon oleh tentara Yunani dari Athena melawan serangan pasukan Persia. Setelah pertempuran usai dan dimenangkan oleh tentara Yunani, ada legenda mengenai Pheidippides, ia adalah pembawa pesan yang berlari tanpa henti dari Marathon menuju Athena untuk mengabarkan kemenangan Yunani atas Pertempuran Marathon. Yang pada akhirnya Pheidippides kelelahan dan meninggal setelah menyampaikan kabar kemenangan tersebut
Selang sekian abad, Olimpiade di era modern mengadopsi sejarah tersebut dan menjadikan nomor atletik baru yang disebut dengan Marathon. Pada Olimpiade era modern pertama di tahun 1896, jarak yang di pertandingkan sekitar 40km, dari Marathon menuju Athena. Namun jarak ini dapat berubah-ubah di Olimpiade berikutnya karena banyaknya rute antara Marathon-Athena.
Beberapa pelari asal Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam nomor marathon di Olimpiade 1986 membawa “oleh-oleh” lomba Marathon ini ke negara asalnya. Mulai tahun 1897 mereka memulai menyelenggarakan perlombaan itu yang diberi nama Boston Marathon dan selalu diselenggarakan setiap tahunnya hingga saat ini. Tak heran kalau Boston Marathon menjadi lomba marathon paling bergengsi.
Jarak resmi yang disepakati oleh Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee, IOC) pada tahun 1907 adalah 25 miles (40 km) untuk penyelenggaraan Olimpiade 1908 di London. Namun saat pemetaan rute, penyelenggara memutuskan untuk menggunakan rute berjarak 26 miles (dari Windsor Castle menuju White City Stadium), ditambah lagi 1 putaran lapangan (586 yards 2 feet) agar garis finish tepat berada di depan tribun di mana Raja Inggris duduk menonton. Saat perlombaan berlangsung berubah lagi menjadi kurang dari 1 putaran lapangan, yaitu 385 yards.
26 miles 385 yards = 42 km 195 meter.
Hingga akhirnya pada Mei 1921, International Amateur Athletic Federation (IAAF) menetapkan 42,195 km sebagai jarak resmi lomba Marathon yang masih digunakan sebagai acuan hingga saat ini. Jaraknya pun masih di toleransi ditambahkan maksimal 0,1% dari jarak tersebut, yang berarti 42 meter, hal ini dilakukan sebagai antisipasi kesalahan pengukuran.
Awalnya, nomor atletik Marathon ini hanya diperlombakan untuk kaum pria. Hingga akhirnya pada Olimpiade 1984 di Los Angeles dibuka secara resmi nomer lari marathon untuk atlet wanita.
Track yang digunakan untuk marathon tidak mungkin dibuat jalur (track) khusus berjarak 42,195 km hanya untuk lomba lari. Sehingga, biasanya lomba marathon biasanya menggunakan jalur yang sudah ada, misalnya jalan raya di dalam kota. Dengan begitu, walaupun jarak setiap marathon (bersertifikasi IAAF) itu sama-sama 42,195 km, tentunya rute yang ada akan berbeda di setiap kota. Selain rute, kondisi kontur, ketinggian, elevasi, dan bahkan iklim tentunya unik di setiap daerah. Jadi, jangan heran kalau banyak pelari yang suka berlomba di luar kota bahkan hingga luar negeri untuk menemukan pengalaman berlari yang berbeda.