Contoh artikel dan esai?
Seberkas Cahaya dari Jantung Kota Padam
Pernahkan kalian berfikir jika sebuah Kota Padam dapat bersinar? Mustahil bukan, jika sebuah Kota Padam dapat membercakkan cahayanya? Sekali lagi yang perlu kita ingat, ‘Tidak ada yang tidak mungkin (mustahil) di dunia ini’. Dan iya memang benar. SMA Negeri 2 Amlapura adalah seberkas ataupun sebercak cahaya itu. SMA Negeri 2 Amlapura atau yang kerap di panggil dengan Smandapura, memang menjadi cahaya bagi Kota Padam yang jauh terletak di Ekor Pulau Bali ini. Smandapura terletak di jantung Kota Amlapura, Kabupaten Karangasem. Banyak yang mengatakan jika Karangasem atau Amlapura khususnya, merupakan kota mati dan kota miskin. Memang benar, namun kami tidaklah se-mati dan se-miskin yang mereka katakan. Sudah banyak sekali penghargaan yang dapat kami raih, baik itu tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Dan salah satu penyumbang terbanyak penghargaan-penghargaan itu bisa di katakan berasal dari SMA Negeri 2 Amlapura. Sarana I Made Sender BA. Sebagai KTU masih tetap dijabat oleh Ida Ayu Astiani. Cukup lama I Made Pasek Geria, SPd menjadi kepala SMAN 2 Amlapura, Akhirrnya tanggal 5 Nopember 1993, dipromosikan menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karangasem.Dari tanggal 27 mei 1994 sampai 18 Oktober 2000 diangkatlah Drs I Ketut Merta menjadi Kepala SMA Negeri 2 Amlapura yang ke III, pengganti I Made Pasek Geria, SPd. Semua wakasek diganti, karena kebetulan semua wakasek yang lama sudah dipromosikan menjadi Kepala Sekolah di sekolah lain. Ke empat wakaseknya adalah : Drs. I Made Puri Swastika sebagai Wakasek Kurikulum dengan Asistennya Drs. I Gede Ariyasa ; I Ketut Oka Arianta, BA sebagai Wakasek Humas dengan asistennya Drs. I Ketut Sudana yang aktif hanya satu tahun karena promosi menjadi Kepala Sekolah di sekolah lain akhirnya diganti oleh Drs. I Nyoman Sutama B; Dra. Ni Nyoman Rai Sudiasih sebagai wakasek sarana dengan asisten Dra Ni Ketut Suarni; Wakasek Kesiswaan adalah I Nyoman Sutama A dengan asisten Drs. I Gst Ngurah Sudirga.Belum beberapa lama menjadi kepala sekolah sudah ada peristiwa Banjir tahun 1994 yang menghancurkan hampir 50% sekolah terutama tembok dan halaman sekolah. Banyak peristiwa telah terjadi, namun disisi lain banyak prestasi yang diraih. Semasa kepemimpinan Drs I Ketut Merta SMA Negeri 2 Amlapura berhasil meraih juara I dalam lomba Wawasan Wiyata Mandala Tingkat Nasional. Dua Tahun kemudian tepatnya tahun 1999 SMA Negeri 2 Amlapura ditunjuk sebagai sekolah Unggulan Kabupaten Karangasem dengan sistem penerimaan siswa melalui Tes Potensi Akademik (TPA). Sungguh luar biasa di usia sekolah baru berumur 16 tahun banyak prestasi telah diperoleh, baik prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini berkat usaha yang keras guru dan pegawai serta siswa yang ingin diajak terus maju meraih kesuksesan. Ibarat gadis belia yang cantik akhirnya banyak yang melirik dan tertarik pada SMA Negeri 2 Amlapura. Pada masa ini pula telah berhasil menambah halaman sekolah dengan membeli tanah sawah di sebelah barat sekolah seluas 1800 m2, sehingga luas sekolah bertambah menjadi 18.600 m2.Karena Drs I Ketut Merta memasuki masa pensiun ditahun 2000, maka pada tanggal 18 oktober 2000, diangkatlah Drs I Made Puri Swastika menjadi Kepala SMA Negeri 2 Amlapura yang ke IV, dengan Staf Wakaseknya antara lain : Wakasek Kurikulum adalah Drs. I Gede Ariyasa, dibantu oleh Drs I Nengah Sueca; Wakasek Humas adalah I Ketut Oka Ariyanta, BA dibantu Oleh Drs. I Nyoman Sutama B; Wakasek Sarana adalah Drs. I Nengah Tirta dibantu oleh I Nengah Oka SPd; Wakasek Kesiswaan adalah Drs I Gst Ngurah Sudirga dibantu oleh Drs. I Putu Astika. Bertambah lagi prestasi yang diraih terutama dibidang Akademik. Salah seorang siswa yang bernama I Nyoman Sukadana, anak seorang petani miskin dari desa Selat Karangasem, telah berhasil meraih predikat II se Indonesia pada tes Matematika yang diselenggarakan oleh Yayasan Suken Jepang, dan siswa bersangkutan diberi Bea siswa untuk melanjutkan Studi ke jepang.
Jawabanku sama dengan jawaban yang di atas