Contoh dari pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif
Contoh Pelaksanaan Kebijakan Politik
Luar Negeri Bebas Aktif
Bangsa
Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain menerapkan prinsip politik
luar negeri bebas aktif yang diwujudkan untuk kepentingan nasional, terutama
untuk kepentingan pembangunan di segala bidang. Selain itu bangsa Indonesia
ikut melaksanakan ketertiban dunia tyang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Pelaksanaan
hubungan luar negeri Indonesia dimaksudakan untuk meningkatakan persahabatan
dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melaluai berbagai macam
forum sesuia dengan kepentingan dan kemampuan bangsa Indonesia.
Perwujudan
politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dapat kita lihat pada beberapa
contoh berikut.
1. Indonesia ikut aktif dalam
penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955. KAA dihadiri oleh
29 negara di kawasan Asia-Afrika
KAA
menghasilkan 10 prinsip dasar yang dikenal dengan Dasasila bandung, Yaiti
sebagai berikut.
a. Menghormati hak-hak dasar manusia
dan tujuan –tujuan dan sas-asa yang termuat dalam piagam PBB
b. Menghormati kedaulatan dan
integrutas semua bangsa
c. Mengakui persamaan semua susku
bangsa dan persamaan semua bangsa
d. Tidak melakukan intervensi
e. Menghormati hak-hak setiap bangsa
untuk mempertahankan diri secara sendirian
f. Tidak mempergunakan
peraturan-peraturan dari pertahanan bersama untuk bertindak bagi kepentingan
khusus salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan terhadap negara lain
g. Tidak melakuakn ancaman agresi
ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial dan kemerdekaan
suatu negara
h. Menyelesaikan segala perselisihan
internasioanl dengan jalan damai, seperti perindingan, arbitrasi, atau
penyelesaian hukum, ataupun lain-lain secara damai menurut pihak-pihak yang
bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
i. Memajukan kerja sama untuk
kepentingan bersama
j. Menghormati hukum dan kewajiban
internasional
2. Keaktifan Indonesia sebagi salah
satu atau pendiri Gerakan Nom-Blok tahun 1961, yang berusaha membantu dunia
internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin antara Blok Barat yang
dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni-Soviet.
3. Memprakasai berdirinya ASEAN
Indonesia
aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi di kawasan Asia Tenggara
(ASEAN). Indonesia memiliki peranan khusus di ASEAN, begitu juga di negara
anggota lainnya. Bagi Indonesia, ASEAN merupakan organisasi regional yang mampu
menjamin keamanan nasional sehingga dapat meningkatkan ketahan nasional. Selain
itu, memperlancar proses pembangunan nasional dengan berbagai kegiatan ASEAN.
ASEAN dipandand dapat menciptakan stabilitas di Kawasan Asia Tenggara
berdasarkan semangat perdamaian, saling pengertian, dan saling membantu.
4. Ikut serta membentu penyelesaian
konflik berbagai negara dengan mengirimkan perdamaian PBB.
Pasukan
Indonesia yang dikirimkan untuk meredakan internasional antara lain sebagai
berikut.
a. Pasuakn Garuda 1 tahun 1956 yang
dikirimkan ke Mesir dalam rangka ikut menyelesaikan sengketa terusan Suez
b. Pasukan Garuda II tahun 1960-1961
dikirim ke Zaire
c. Pasukan Garuda III tahun 1963-1964
dikirim ke Zaire menggantikan Garuda II
d. Pasukan Garuda IV tahun 1973 dikirim
ke Vietnam
e. Pasukan Garuda V menggantikan
pasukan Garuda IV
f. Pasukan Garuda VI tahun 1973 dikirim
ke Timur Tengah untuk mengawasi gencatan senjata antara Mesir dan Israel
g. Pasukan Garuda VII ke Vietnam
menggantikan pasukan Garuda V
h. Pasukan Garuda VIII menggantikan
Pasukan Garuda VI ke Timur Tengah
i.
Pasukan Garuda XI, berugas dalam Perang Teluk Persia (1979-1989)
j.
Pasukan Garuda X, ditugaskan di Namibia
k. Pasuakan Garuda XI, tahun 1991,
ditugaskan ke perbatasan Irak-Kuait
l.
Pasukan Garuda XII, tahun 1992 dikirim ke Kamboja
m. Pasukan Garuda XIII, dikirim ke
Somalia
n. Pasukan Garuda XIV dikirim ke Bosnia
o. Pasukan Garuda XV tahun 1994 ke
Filipina membantu penyelesaian masalah Moro
p. Pasukan Garuda XVI tahun 1995
dikirim ke Mozambik, Afrika Timur
q. Pasukan Garuda XVII 1995 dikirim ke Georgia, salah satu
bekas daerah di Uni Soviet