Lumut Tanduk (Anthocerotopsida),
Lumut Daun (Bryopsida)
beserta gambarnya
Contoh hepaticopsida (lumut hati),
Contoh Lumut Hati adalah Marchantia polymorpha untuk obat hepatitis. Contoh lumut daun adalah Spaghnum sp. untuk bahan pembalut dan bahan bakar. Contoh lumut tanduk adalah Anthoceros punctatus berperan menyuburkan tanah.
Pembahasan
Kingdom Plantae atau tumbuhan terdiri dari tumbuhan Lumut (Bryophyta), tumbuhan Paku (Pterydophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Pelajari lebih lanjut tentang plantae di: brainly.co.id/tugas/24466558.
Bryophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bryophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
2. Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta), sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.
3. Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid menyerap air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga bryophyta sering disebut tumbahan atracheophyta.
4. Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).
5. Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolitk karena dapat ditemukan di berbagai tempat.
Reproduksi tumbuhan lumut mengalami Metagenesis yaitu pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit. Tumbuhan yang dapat mengalami metagenesis yaitu Lumut (Bryophyta) dan Paku (Pteridophyta).
Pelajari lebih lanjut tentang tumbuhan paku di: brainly.co.id/tugas/23158055.
Fase generatif tumbuhan Lumut disebut sebagai fase gametofit karena pada fase tersebut lumut menghasilkan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Fase generatif pada tumbuhan lumut adalah tumbuhan lumut itu sendiri, karena tumbuhan lumut memiliki anteridium ( alat kelamin jantan) untuk menghasilkan sperma dan arkegonium (alat kelamin betina) untuk menghasilkan ovum.
Adapun pada fase sporofit menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Ciri-ciri yang mencolok pada fase sporofit yaitu munculnya sporangium sebagai kotak spora. Sifat sporofit tumbuhan lumut adalah diploid (2n) yang memiliki koromosom berpasangan.
Pada tumbuhan Lumut, spora yang jatuh ke tanah membentuk Protonema kemudian tumbuh menjadi tumbuhan Lumut (sebagai fase gametofit karena menghasilkan sel gamet). Pada fase gametofit lumut hidup lebih lama dibandingkan fase yang lainnya (dominan). Selanjutnya tumbuhan Lumut membentuk Anteridium untuk menghasilkan sperma dan Arkegonium untuk menghasilkan ovum. Kemudian sperma membuahi ovum membentuk zigot —> sporogonium —> sporangium (sebagai fase sporofit karena membentuk spora) —-> spora.
Lumut diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida atau lumut hati, Anthocerotopsida atau lumut tanduk, dan Bryopsida atau lumut daun.
1. Lumut hati (Hepaticopsida)
Bentuk tubuh gametofit pada lumut hati tersusun atas struktur yang berbentuk hati pipih yang disebut dengan talus, yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun.
Contoh jenis-jenis tumbuhan lumut hati (Hepaticopsida) antara lain Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica.
2. Lumut daun (Bryopsida)
Lumut daun disebut pula dengan lumut sejati. Struktur lumut daun (bryopsida) yaitu bagian mirip akar (rizoid), mirip batang, dan mirip daun.
Contoh jenis-jenis lumut daun (bryopsida) antara lain Polytrichum commune, Dichodontium, camphylopus, Polytrichum hiperboreum, Sphagnum palustre, Spaghnum squarrosum.
3. Lumut tanduk (Anthocerotopsida)
Lumut tanduk memiliki gametofit mirip dengan gametofit lumut hati (bryopsida), tetapi perbedaan keduanya terletak pada sporofitnya dimana sporofit lumut tanduk memiliki kapsul yang memanjang tumbuh seperti tanduk dari gametofit dan mengandung kutikula.
Contoh jenis-jenis lumut tanduk (Anthocerotopsida) antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, falioceros, dan Leiosporoceros.
Pelajari lebih lanjut tentang perbedaan paku dan lumut di: brainly.co.id/tugas/23747729.
Detil jawaban
Kelas: 10
Mapel: Biologi
Bab: Plantae
Kode: 10.4.8