Contoh judul teks eksplanasi tentang sosial dan budaya ?

Posted on

Contoh judul teks eksplanasi tentang sosial dan budaya ?

Jawaban: Contoh Teks Eksplanasi Tentang Kehidupan Sosial

“Kemiskinan”

(Pernyataan umum)

Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dikarenakan daya beli yang mereka miliki sangat rendah. Kemiskinan menjadi polemik utama suatu masyarakat yang meluas menjadi permasalahan suatu negara. Kemampuan daya beli dan upah masyarakat dalam suatu negara menjadi patokan tingkat kesejahteraan negara tersebut.

(sebab-akibat)

Isu kemiskinan menjadi isu yang mulai diperbincangkan khususnya diranah internasional semenjak adanya gerakan-gerakan yang menyadarkan manusia bahwa adanya orang-orang miskin di seluruh dunia dan faktor penyebab kemiskinan tersebut harus di ketahui serta ditemukan jalan penyelesaiannya. Beberapa ahli ekonomi maupun filsafat mengungkapkan bahwa kemiskinan merupakan kondisi relatif.

Kondisi relatif disini mengandung arti bahwa penyebab dan tingkat kemiskinan berbeda-beda tergantung siapa dan bagimana cara seseorang melihatnya. Ada yang mengartikan kemiskinan sebagai nilai yang tidak dapat diukur. Orang-orang Marxis mengatakan bahwa kemiskinan terjadi karena adanya eksploitasi dari si kaya. Artinya miskin tidak akan ada jika si kaya tidak ada dan begitu sebaliknya.

(Interpretasi)

Berbeda dari sudut pandang orang-orang konservatif yang mengatakan bahwa miskin atau kelemahan merupakan takdir. Dari sudut pandang liberal pun berbeda, miskin diakibatkan karena kurangnya usaha yang dilakukan seseorang. Itulah mengapa isu kemiskinan menjadi sangat relatif, bisa saja orang lain menilai kemiskinan hanya dari materi atau bisa saja kemiskinan dinilai dari kurangnya norma atau etika.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Budaya

“Budaya ‘Bau Nyale’ Terdapat Beberapa Remaja Yang Kurang Beretika”

(Pernyataan umum)

Jika dianalisis lebih jauh lagi, budaya Indonesia yang beragam tersebut sebenarnya banyak yang bertentangan dari etika atau norma sosial bahkan norma agama. Akan tetapi karena kegiatan tersebut merupakan budaya yang sudah dilakukan semenjak dahulu kala oleh nenek moyang suatu ras maka, menurut pernyataan kebanyakan orang mengatakan budaya sangat perlu dilestarikan untuk tetap menjaga identitas suatu ras tersebut.

Salah satu contoh budaya yang dirasa terlalu mengenyampingkan etika adalah budaya warga suku sasak core event “bau nyale”. Bau nyale artinya menangkap nyale, nyale merupakan hewan laut berupa cacing laut yang dapat di konsumsi. Cacing laut tersebut muncul sekali setahun pada bulan, hari, dan pantai tertentu. Itulah yang menyebabkan event “bau Nyale” menjadi sangat spesial bagi masyarakat sasak.

(sebab-akibat)

Konon cacing tersebut merupakan jelmaan putri Mandalika yang melakukan bunuh diri di laut dikarenakan masalah dilema percintaannya. Tradisi “bau nyale” merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat lombok terutama Lombok tengah pada waktu tertentu yakni sekitar akhir bulan februari atau pertengahan bulan maret.

Yang menjadi keganjalan dalam tradisi tersebut adalah cara dan etika para pemuda-pemudi dalam melestarikan budayanya. Nyale yang di biasnya muncul pada waktu 3 sampai 5 pagi hari sehingga para pemburu harus begadang semalaman menunggu munculnya nyale ke permukaan laut. Selama semalaman tersebut untuk mengusir rasa jenuh mereka biasanya melakukan hal-hal di luar etika.

Karena menangkap nyale di ruangan terbuka dan bebas, setiap orang bebas melakukan apa saja selama tidak menyebabkan kerusuhan. Kondisi tersebut dimanfaatkan para pemuda yang melakukan tindakan asusila dengan pasangannya. Apalagi ketika nyale sudah mulai keluar, mereka akan meneriaki kata-kata kotor berupa umpatan yang dipercaya dapat menarik perhatian cacing laut tersebut.

(Interpretasi)

Tentu saja kemeriahan acara tersebut mengandung nilai-nilai negatif jika dilihat dari sisi norma dan etika yang dilakukan oleh para remaja sehingga sangat tidak patut dilakukan oleh anak di bawah umur. Akan tetapi kembali lagi pada pernyataan bahwa budaya merupakan hal yang harus dilestarikan menjadikan budaya yang dirasa kurang beretika dan melanggar norma sosial tersebut masih dipertahankan hingga kini.

Keadaan sosial di Indonesia