Contoh naskah dialog drama simulasi sidang bpupki 2

Posted on

Contoh naskah dialog drama simulasi sidang bpupki 2

Jawaban Terkonfirmasi

TEKS DRAMA
       Latar – SIDANG II BPUPKI

“Setelah melaksanakan sidang pertama, anggota BPUPKI melanjutkan sidang kedua yang belum selesai.”

Radjiman Wedyodiningrat :  “Setelah BPUPKI di bentuk pada 1 Maret 1945, dan di lantik pada 28 Mei 1945, kita harus melaksanakan tugas dengan baik”


RP Soeroso :  ”Benar kata Radjiman, kita harus merumuskan dasar Negara dan hokum dasar segera.” (Menghadap Radjiman)

AA Maramis : “Lagipula Jepang telah menjanjikan kemerdekaan pada 7 September 1944 dan 29 Mei 1945, Soeroso”

RP Soeroso : “Benar Maramis, walaupun pada sidang I lalu Mohammad Yamin,Mr Soepomo, dan Ir Soekarno telah mengusulkan pendapat akan dasar Negara, kita harus membuat kesepakatan akhir.” ( Menatap AA Maramis)

Ir Soekarno : “Ya Soeroso,” “Seperti usulan Asas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia oleh Mohammad Yamin pada 29 Mei 1945, Bagaimana isinya Mohammad Yamin ?”

Mohammad Yamin : “Begini Soekarno1.    Peri Kebangsaan2.    Peri Kemanusiaan3.    Peri Ketuhanan4.    Peri Kerakyatan5.    Kesejahteraan RakyatLalu Soepomo mengusulkan konsep dasar Negara pada 31 Mei 1945, Bukan?” (Melihat Soepomo)

Soepomo : “Benar Mohammad Yamin, saya mengusulkan Dasar Negara Indonesia Merdeka, yang isinya1.    Persatuan2.    Kekeluargaan3.    Keseimbangan Lahir batin4.    Musyawarah5.    Keadilan Rakyat”

Ir Soekarno : “Sedangkan saya mengusulkan Pancasila, yang isinya1.    Nasionalisme (Peri Kebangsaan)2.    Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)3.    Mufakat dan Demokrasi4.    Kesejahteraan Sosial5.    Ketuhanan Yang Berkebudayaan”

Radjiman Wedyoningrat : “Baiklah, sekarang untuk Melanjutkan Sidang kedua yang kemarin sempat tertinggal, kita membutuhkan laporan hasil kerja panitia perancang UUD yang telah di bentuk pada sidang kedua lalu, Soekarno.” (Menatap Soekarno)

Ir. Soekarno : “Tentu, panitia telah merumuskan pernyataan Indonesia Merdeka, Pembukaan UUD, dan Batang Tubuh UUD.”

AA Maramis : “Ya, pembukaan UUD diambil dari piagam Jakarta yang telah dirumuskan oleh panitia 9 dengan sedikit perubahan.”

Mohammad Yamin : “Ya, Maramis,Sedangkan Batang Tubuh UUD dirumuskan oleh panitia kecil perancang UUD.”

Soepomo : “Benar, lalu konsep Batang Tubuh disempurnakan oleh panitia penghalus bahasa.”

RP Soeroso : “Panitia Perancang UUD telah menjalankan tugas dengan baik,sekarang bagaimana keputusan akhir kita?” (Semua anggota berfikir, dan mencoret – coret kertas)

Radjiman Wedyoningrat : “Baiklah, setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya kita selesai merancang hokum dasar beserta pembukanya. Untuk berikutnya agar Jepang yang menentukan.”