Contoh syair dan gurindam
Contoh Syair Adalah :
Pengertian Syair : Syair Adalah salah satu puisi lama. syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. kata atau istilah syair berasal dari bahasa Arab yaitu Syi'ir Atau syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari", kemudian kata syu'ur berkembang menjadi Syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Ciri-ciri Syair antara lain:
1. setiap bait terdiri dari 4baris
2. setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
3. bersajak a-a-a-a
4. semua baris adalah isi
5. bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
•Contoh Syair
"Syair Perahu"
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan Syair Terlalu Indah
Membetuli Jalan Tempat Berpindah
Disanalah Iktikat Diperbetuli sudah
Wahai muda kenali Dirimu
Ialah Perahu Tamsil Hidupmu
Tiadalah berapa Lama Hidupmu
Ke Akhirat jua kekal hidupmu
Hai Muda Arif Budiman
Hasilkan Kemudi Dengan Pedoman
Alat Perahumu Jua Kerjakan
Itulah Jalan Membetuli Insan
Perteguh Jua Alat Perahumu
Hasilkan Bekal Air Dan kayu
Dayung Pengayuh Taruh Disitu
Supaya Laju Perahumu Itu
Sudahlah Hasil Kayu Dan Ayar
Angkatlah pula Sauh dan Layar
Pada Beras bekal Jantanlah Taksir
Niscaya Sempurna Jalan yang Kabir
Contoh Gurindam :
Pengertian Gurindam : Gurindam Adalah puisi lama yang berasal dari negeri india. Istilah Gurindam Berasal Dari bahasa India, Yaitu Kirindam Berarti "Mula mula" Atau "Perumpamaan"
Ciri-ciri Gurindam Antara Lain:
1. Terdiri Atas Dua baris dalam sebait
2. Tiap Baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C- C, dan seterusnya
3. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
4. merupakan satu kesatuan utuh
5. baris pertama berisi Soal , masalah, Atau perjanjian
6. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah Atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
7. isi gurindam biasanya berupa nasihat, fisolofi hidup atau kata kata mutiara.
Contoh Contoh nya Gurindam :
– Cahari Olehmu Akan sahabat,
yang Boleh dijadikan obat.
– Jika Hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
– Jika Hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.