Dalam gerak tari tradisional mengapa diperlukan prinsip dalam tari
Jawaban:
1. Unity (Keutuhan) Unity atau kesatuan dalam karya seni tari adalah membuat satu bentuk yang memiliki keterkaitan unsur satu dengan yang lain berdasarkan sumber yang sama. Bayangkan sebuah lingkaran laba-laba (spider circle). Gagasan dalam mengawali sebuah kreativitas harus jelas akar sumbernya sehingga ketika tema ditentukan akan dengan mudah ke arah mana desain gerak/motif gerak hingga menjadi pola yang disusun menjadi sebuah bentuk yang memiliki keterkaitan dengan tema tadi. Geraktari harus menimbulkan kesan karakter tertentu agar kreativitas pemilihan iringan tari jelas menyusun dinamika dan suasana yang diinginkan karakternya. Respons iringan tari akan menegaskan suasana yang diinginkan dalam setiap bagian pola gerak.
Keterbacaan suasana ini bergantung kepada penyusunan dinamika rangkaian motif gerak. Keseluruhan unsur tadi harus didukung penegasan wujud visual dengan desain rias dan busana sebuah tari. Jika kita ambil unsur terpenting yang menjadi titik pertemuan antara benang merah yang mengaitkan
2. Harmoni (Keselarasan) Kesan yang ditimbulkan dari karya seni ketika diapresiasi dan dinikmati penonton secara alami harus dapat saling menjelaskan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Jadi, setiap unsur yang membentuk sebuah karya bukan merupakan comotan-comotan yang dirangkai menjadi sesuatu. Apabila hanya gabungan hasil comotan, sebuah karya seni akan seperti seni mozaik/tempelan, atau yang lebih ekstrem lagi dapat dikategorikan karya plagiat (menjiplak). Misalnya, Anda akan membuat sebuah karya tari tanpa didasarkan ide hasil penghayatan dan apresiasi, kemampuan, ilmu seni, serta pengalaman. Anda hanya memiliki ide. Anda ingin seperti yang pernah Anda lihat. Suatu saat, Anda pernah melihat pertunjukan seni bela diri Kapuera dari Brazil, silat dari Jawa Barat, Tari Kreasi Baru 'Asyiik' dari Jambi, yang semuanya mengandung unsur seni bela diri. Kemudian, Anda mengambil gerak yang persis sama dari Tari Asyiik pada bagian akrobatik untuk disimpan
pada karya Anda dan dilanjutkan dengan gerak meloncat sambil menendang, kemudian berputar dari kapuera, diakhiri dengan gerakan pencak silat pada saat padungdung (bukan susunan jurus saja, tetapi jurus yang sudah digambarkan pada sebagai pertarungan), dan diiringi musik dari daerah Anda sendiri. Itulah salah satu bentuk contoh sederhana. Meskipun semua berada pada satu style tari yang dilatarbelakangi tema seni bela diri, akan terasa terputus-putus secara keseluruhan ketika dinikmati penonton sehingga jelas tidak memberikan sebuah kenikmatan kepuasan kepada pelaku maupun penontonnya. Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang pada. Contohnya kuning dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.
3. Balance (Keseimbangan) Bagian
ini maksudnya adalah proporsional
dalam mengolah dimensi ruang, waktu,tenaga yang ditentukan dengan jumlah dan ukuran. Proporsional dengan pemahaman bahwa bukan jumlah penari yang harus sama, tetapi kedudukannya seimbang dengan besarnya ruang atau arena pentas.
4. Dinamika Naik turunnya suasana tarian menentukan wujud struktur tarian. Sebuah tarian yang dapat menciptakan kejutan kecilyang dapat membuat penonton penasaran untuk terus menyaksikannya dan dapat ditangkap maksudnya, maka dia telah memakai dinamika sajian tari.
Monggo:)