Deskripsikan cara menanggulani pencemaran udara
Mengurangi Pencemaran Udara
Untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha antara lain:
Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida.Pengolahan atau daur ulang limbah asap industriPenghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon penggantiMenghentikan pembakaran hutan.
Tanaman merupakan penyerap karbondioksida (CO2)
di udara. Bahkan beberapa diantara tanaman-tanaman itu sangat jago,
mempunyai kemampuan besar, untuk menyerap karbondioksida (CO2). Pohon
trembesi (Samanea saman) terbukti menyerap paling banyak karbondioksida. Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28.488,39 kg karbondioksida.
Sebagaimana
diketahui, tumbuhan melakukan fotosistesis untuk membentuk zat makanan
atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis
tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian di
rubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari.
Kesemua proses ini berlangsung di klorofil. Kemampuan tanaman sebagai
penyerap karbondioksida akan berbeda-beda.
Banyak
faktor yang mempengaruhi daya serap karbondioksida. Diantaranya
ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan
banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar
tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap.
Daya serap karbondioksida sebuah
pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase
pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah
memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai
penyerap karbondioksida yang lebih baik. Faktor lainnya yang ikut
menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari,
ketersediaan air.
Trembesi Juara Pohon Penyerap Korbondioksida.
Adalah Endes N. Dahlan, seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor yang melakukan penelitian daya serap karbondioksida pada
berbagai jenis pohon. Penelitian yang dilakukan pada 2007-2008
memberikan hasil bahwa trembesi (Samanea saman) terbukti menyerap paling banyak karbondioksida. Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28.488,39 kg karbondioksida.
Selain
pohon trembesi, didapat juga berbagai jenis tanaman yang mempunyai
kemampuan tinggi sebagai tanaman penyerap karbondioksida (CO2).
Pohon-pohon itu diantaranya adalah cassia, kenanga, pingku, beringin,
krey payung, matoa, mahoni, dan berbagai jenis tanaman lainnya.
Daftar Pohon Penyerap Karbondioksida.
Berikut merupakan daftar tanaman yang mempunyai daya serap
karbondioksida yang tinggi berdasarkan hasil riset Endes N. Dahlan. (No,
nama pohon, nama latin, daya serap).Trembesi, Samanea saman, 28.488,39 kg/tahunCassia, Cassia sp, 5.295,47 kg/tahunKenanga, Canangium odoratum, 756,59 kg/tahunPingku, Dyxoxylum excelsum, 720,49 kg/tahunBeringin, Ficus benyamina, 535,90 kg/tahunKrey payung, Fellicium decipiens, 404,83 kg/tahunMatoa, Pometia pinnata, 329,76 kg/tahunMahoni, Swettiana mahagoni, 295,73 kg/tahunSaga, Adenanthera pavoniana, 221,18 kg/tahunBungur, Lagerstroemia speciosa, 160,14 kg/tahunJati, Tectona grandis, 135,27 kg/tahunNangka, Arthocarpus heterophyllus, 126,51 kg/tahunJohar, Cassia grandis, 116,25 kg/tahunSirsak, Annona muricata, 75,29 kg/tahunPuspa, Schima wallichii, 63,31 kg/tahunAkasia, Acacia auriculiformis, 48,68 kg/tahunFlamboyan, Delonix regia, 42,20 kg/tahunSawo kecik, Maniilkara kauki, 36,19 kg/tahunTanjung, Mimusops elengi, 34,29 kg/tahunBunga merak, Caesalpinia pulcherrima, 30,95 kg/tahunSempur, Dilenia retusa, 24,24 kg/tahunKhaya, Khaya anthotheca, 21,90 kg/tahunMerbau pantai, Intsia bijuga, 19,25 kg/tahunAkasia, Acacia mangium, 15,19 kg/tahunAngsana, Pterocarpus indicus, 11,12 kg/tahunAsam kranji, Pithecelobium dulce, 8,48 kg/tahunSaputangan, Maniltoa grandiflora, 8,26 kg/tahunDadap merah, Erythrina cristagalli, 4,55 kg/tahunRambutan, Nephelium lappaceum, 2,19 kg/tahunAsam, Tamarindus indica, 1,49 kg/tahunKempas, Coompasia excelsa, 0,20 kg/tahun
Tumbuhan-tumbuhan tersebut adalah jagoan penyerap karbondioksida berdasarkan riset yang dilakukan oleh Endes N. Dahlan yang dipublish awal
2008. Tidak menutup kemungkinan masih terdapat pohon-pohon lain yang
mempunyai kemampuan daya serap karbondioksida yang lebih tinggi dalam
upaya mengurangi polusi udara dan mengurangi dampak pemanasan global.
-mengadakan penghijauan
-mengadakan car free day
-penanaman kembali hutan yg telah gundul