Deskripsikan pelaksanaan politik Etis di Indonesia
Politik etis atau juga dikenal sebagai politik balas budi
adalah kebijakan politik sebagai bentuk bahwa belanda secara moral berhutang
budi terhadap bangsa Indonesia. Politik etis ini disampaikan ratu belanda
Wilhelmina, pada pembukaan rapat parlemen. Politik etis sering dikalitkan dengan
isi tulisan- ttulisan karya Van Deventer, sehingga Van Deventer dikenal sebagai
orang yang mencetuskan politik etis. Politik etis diwujudkan dalam tiga
kebijakan yang disebut sebagai Trias Van Deventer. Kebijakan – kebijakan itu
adalah irigasi, emigrasi dan edukasi. Tetapi dalam pelaksanaannya dilapangan
banyak terjadi penyelewengan pada kebijakan irigasi dan migrasi.
Trias Van Deventer:
1)
Irigasi: meskipun tujuan dari kebijakan ini
adalah untuk balas budi terhadap bangsa Indonesia, tetapi dilapangan kebijakan
ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan belanda. Irigasi yang dibangun
dengan tujuan memperbaiki hasil panen, ternyata hanya dibangun untuk mengairi
tanah pertanian milik Belanda.
2)
Migrasi: perpindahan penduduk masa ini adalah
cikal bakal dari program transmigrasi. Pada saat itu penduduk jawa dipindahkan
ke daerah yang masih kurang penduduknya seperti ke sumatera. Tetapi ternyata di
hal ini dilakukan belanda hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di
perkebunan – perkebunan mereka. Disana mereka bekerja sebagai kuli kontrak. Karena
perlakuan yang tidak manusiawi maka banyak dari para pekerja ini yang melarikan
diri. Tetapi belanda membuat peraturan bahwa setiap pekerja yang melarikan diri
akan ditangkap dan diserahkan ke polisi.
3)
Edukasi: didirikannya sekolah sekolah bagi para
pribumi. Tetapi sayangnya sekolah sekolah ini lebih mengutamakan pendidikan
untuk para pegawai negeri dan pribumi yang kaya. Ada dua tipe sekolah yang ada
pada saat itu yaitu tipe I untuk para anak – anak pegawai negeri dan orang –
orang kaya, dan sekolah tipe II yaitu untuk anak anak pribumi pada umumnya.
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id – brainly.co.id/tugas/1166857#readmore