Di setiap daerah tentu ada cerita rakyat ataupun dongeng yang berkaitan dengan bencana alam seperti gempa bumi maupun gunung meletus, coba kamu cari dan tuliskan dalam bentuk cerita 3 – 4 halaman, kemudian diskusikan!
Jawaban:
kelas : X SMA
mapel : sejarah
kategori : cerita rakyat
kata kunci : dongeng , gempa bumi
Pembahasan ;
Cerita Rakyat Minahasa GUNUNG LOKON
pada zaman dahulu kala , bumi ini penuh dengan gunung maupun pegunungan , termasuk daerah minahasa ,
Konon, gunung dan pegunungan itu ada penghuninya.Gunung Lokon dihuni Makawalang.Ia sungguh berbahagia karena hidup aman sejahtera di tempat itu tanpa gangguan.
Akan tetapi, pada suatu hari ia disuruh pindah tempat karena didesak orang lain yang merasa lebih berhak tinggal di situ. Penghuni itu bernama Pinontoan dengan istrinya bernama Ambilingan.Makawalang tidak bisa berbuat apa-apa.Ia menyerah dengan hati sedih.
Ia berjalan menerobos pohon-pohon besar sambil menuruni bukit mencari tempat lain. Tiba-tiba Makawalang berhenti. Tampak olehnya sebuah gua. Ia pun masuk ke dalam gua itu hingga jauh ke dalam.
Ia menancapkan tiang-tiang besar penyangga tanah agar bumi jangan runtuh menindihnya. Ia juga memelihara babi hutan. Hiduplah ia dengan bebas dan bahagia, tidak ada orang yang dapat mengusiknya lagi.
Akan tetapi sayang, jika babi hutan-babi hutan itu menggosok-gosokkan badan mereka ke tiang penahan bumi, terjadilah gempa bumi.Gerakan atau getaran bumi itu terjadi secara mendadak.Apabila babi hutan kecil yang menggosokkan badannya, gempa itu tidak begitu terasa karena gerakan mereka lemah.Sebaliknya, jika babi hutan besar menggosok badan, biasa disebut kantong, gerakan gempanya keras dan besar.Itu berarti, mereka tidak hanya menggosok-gosokkan badan, tetapi juga bersuir-suir (mengorek-ngorek tanah).Di bumi bisa terjadi kerusakan rumah dan jembatan, bahkan dapat menyebabkan tanah longsor dan gelombang pasang.
Untuk meredakan gempa bumi itu, orang-orang di kampung yang berada di atas bumi harus menyembunyikan atau memukul tongtong, buluh, atau barang apa saja. Mereka juga harus berseru, “Wangko!Tambah hebat lagi!”Maksudnya untuk mengolok babi hutan-babi hutan Makawalang supaya berhenti menggosok.