Empat contoh puisi rakyat​

Posted on

Empat contoh puisi rakyat​

Puisi rakyat teridiri dari:

• Pantun.

• Syair.

• Gurindam.

1. Contoh Pantun:

Jika pergi ke padang datar

Jangan lupa pulang berlabuh

Jika kita kepingin pintar

Belajarlah sungguh-sungguh

2. Contoh Syair:

Wahai Ananda dengarlah pesan

Pakai olehmu sifat anak jantan

Bertanggung jawab dalam perbuatan

Beban dipikul pantang dielakkan

Wahai Ananda intan pilihan

Sifat tanggung jawab engkau amalkan

Berani mencencang terpotong tangan

Berani berhutang tumbuhlah beban

Wahai Ananda permata hikmat

Tanggung jawabmu hendaklah ingat

Berani menanggung sebab akibat

Berani berbuat tangan dikebat

Wahai Ananda intan terserlah

Bertanggung jawab dalam bertingkah

Berani menanggung sakit dan susah

Berani mati mempertahankan lidah

Wahai Ananda Bunda berpesan

Tanggung jawabmu jangan tinggalkan

Sakit dan perih engkau tahankan

Aib dan malu engkau tampungkan.

3. Contoh Gurindam:

Apabila selalu mencela orang.

Tandanya dia bermain curang.

Jika Anda bermain curang.

Tentulah lawan menjadi berang.

Barang siapa tinggalkan sholat.

Akan menuntun ke perbuatan maksiat.

Barang siapa melakukan perbuatan maksiat.

Pasti akan disiksa di akhirat.

Jika bekerja tidak berhati lurus.

Pikiran akan menjadi tergerus.

Jika pikiran selalu tergerus.

Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus.

1.Dampak senjata itu nyata…

Ketika harga BBM naik..

Rakyat kecil tercekik..

Ramalan pemilik senjata itu terbalik…

Menjanjikan angka kemiskinan akan turun menukik..

Ternyata malah melonjak naik…

2.Dampak senjata itu masih terasa…

Ketika pilkada rampung…

Suara rakyat selesai ditelikung..

Sementara pemburu kuasa dan harta kembali berhitung…

Untuk membagi untung…

3.Dampak Senjata itu adalah iklan dengan sedikit dusta…

Anak kandung perselingkuhan modal dan tahta…

Yang kini menular dalam spanduk-spanduk di ruang terbuka…

Di bawah lindungan sistem demokrasi pura-pura…

4.Ditemani sistem ekonomi pasar yang tidak sempurna..

Yang melahirkan korban dalam jumlah berjuta..

Mereka yang tidak kelebihan harta dan tidak ikut berkuasa.