Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine

Posted on

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine antara lain usia, hormon ADH, jumlah air yang dikonsumsi. Faktor lain seperti suhu lingkungan, gaya hidup dan aktivitas. Dua faktor terakhir adalah kondisi psikologis seseorang dan kesehatan. Penjelasan mengenai masing-masing faktor tersebut akan dibahas berikut ini.

Pembahasan

Ginjal adalah salah satu organ eksresi dengan sisa metabolisme dalam betuk urine. Terleak disebelah kiri dan kanan ruas tulag pinggang di dalam rongga perut. Secara anatomi telah dijelaskan diatas bahwa bagian ginjal yang bereksresi adalah korteks, dimana di dalam korteks terdapat bagian-bagian yang menjadi tempat proses pembentukan urine.  

Pelajari lebih lanjut tentang perbedaan ekskresi, sekresi, dan defekasi di: brainly.co.id/tugas/364551.

Proses-proses pembetukan urine oleh ginjal yaitu:  

a. Filtrasi

  • Proses ini terjadi di dalam badan Malpighi.  
  • Kapsula Bowman menyaring darah dalam glomerulus menghasilkan urin primer.  
  • Urin primer masih mengandung glukosa, asam amino, urea, garam-garam dan lainnya.

b. Reabsorbsi

  • Proses ini terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal dan sepanjang lengkung henle.
  • Zat yang direabsorbsi adalah asam amino, glukosa, asem asetoasetat, dan vitamin.
  • Hasilnya berupa urin sekunder dengan kadar urea yang tinggi.

c. Augmentasi

  • Di dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat yang tidak berguna dan menyerap kelebihan air.
  • Zat-zat yag ditambahkan adalah ion hidrogen, ion kalium, amonium, urea, kreatinin, dan racun.
  • Hasilnya berupa urin sesungguhnya.
  • Di tubulus kolektivus (pengumpul) mengandung pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi untuk mengumpulkan hasil eksresi.
  • Urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke pelvis renalis.

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi urine seseorang  yaitu:

1. Usia

Jumlah urine pada balita akan jauh lebih banyak dikarenakan faktor makanan yang lebih encer dan belum maksimal nya menahan rangsang untuk buang air kecil. Berbeda dengan lansia, karena kemampuan nefron ginjal yang menurun sehingga urine yang dikeluarkan lebih sedikit.  

2. Hormon ADH

Antidiuretik hormon (ADH) adalah hormon yang berfungsi untuk penyerapan air. Jika ADH sedikit maka penyerapan air pun sedikit sehingga urine yang dibuang akan lebih banyak.  

Pelajari lebih lanjut tentang sekresi ADH yang berlebih di: brainly.co.id/tugas/22761213.

3. Jumlah/volume air yang dikonsumsi

  • Semakin banyak jumlah air yang diminum seseorang, maka jumlah urine yang dikeluarkan pun semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin banyak air yang diminum, akan sedikit yang diserap darah sehingga jumlah urine lebih banyak dan bewarna bening transparan atau kuning pucat.
  • Begitu sebaliknya, jika cairan yang masuk ke tubuh sedikit darah akan semakin banyak menyerap cairan tubuh sehingga membuat urine yang diproduksi ginjal lebih sedikit dan bewarna kuning pekat dan hal ini menandakan bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi.

4. Cuaca/suhu lingkungan  

Jika suhu lingkungan sedang panas, eskresi akan lebih banyak mengeluarkannya melalui keringat dalam wujud keringat. Sebaliknya, jika suhu lingkungan dingin akan lebih mengeluarkan banyak urine.  

5. Gaya hidup dan aktivitas

Orang yang sering minum alkohol dan mengkonsumsi kafein jumlah urine lebih sedikit karena terjadi penghambatan ADH.  

6. Kondisi psikologis

Seseorang yang mengalami stress dan emosi metabolisme tubuh akan lebih cepat sehingga urine yang dikeluarkan lebih banyak.  

7. Kesehatan

Kondisi orang yang sakit akan lebih banyak mengeluarkan urine daripada orang sehat.  

Pelajari lebih lanjut tentang pola hidup menjaga kesehatan sistem ekresi di: brainly.co.id/tugas/14297684.

Detil jawaban

Kelas: 3 SMP

Mapel: Biologi

Bab: Sistem eksresi manusia

Kode: 9.4.2