Farrin masih tetap merasa bahwa pekerjaan

ayahnya itu tidak jelas. Bayangan dengan Pak
Ogah yang melekat pada ayahnya pasti akan
sulit hilang. Bagaimana pun Farrin lebih suka jika
ayahnya punya pekerjaan seperti orang lain.
Akan tetapi, belum lagi Farrin bisa menjawab
dengan pasti apabila ada temannya bertanya
tentang pekerjaan ayahnya, ayahnya telah
menambah keanehan baru. Kini selain sering
terlihat pergi ke pasar loak buku, museum, atau
perpustakaan, ayahnya juga terpaksa ke pasar
atau tempat lain.
Sudah ada beberapa teman Farrin yang
.katanya berjumpa secara tidak terduga dengan
ayahnya di tempat-tempat seperti pasar hewan,
sungai, bahkan kuburan, bahkan Bu Rika
gurunya Farrin katanya pernah sekilas melihat
ayahnya berjalan kaki di bantaran sungai di
bawah jembatan yang sedang dilintasinya. Tentu
saja teman-teman akan keheranan dan bertanya
kepada Farrin, "Ayahmu sedang apa sih waktu
itu?" tanya salah satu temannya.
Pada sore hari saat ayahnya mengetik di
ruang tamu, Farrin memberanikan diri bertanya
langsung kepada ayahnya, saat berada di
beberapa tempat. Ayahnya hanya menjawab,
"Ya, bekerja dong! Lihat saja, nanti. Ayah janji
kamu pasti akan senang dan bangga
karenanya."
"Kerja apa sih, Ayah? Tidak jelas!" pikir Farrin.
Tapi kalau ditanya lebih lanjut Ayah tetap
menyimpan sebuah rahasia. Akhirnya, Farrin
pasrah. Ia turuti apa nasihat ayahnya agar tidak
terlalu mengambil pusing dengan segala

ayu jwb bantu

fotonya yg 14 sampai 18 yg jwb ayu

Farrin masih tetap merasa bahwa pekerjaan