Ilmuwan Betawi ahli mufalaka adalah….

Posted on

Ilmuwan Betawi ahli mufalaka adalah….

Dr. Gerungan Saul Samuel Yacob
Ratulangi atau Sam Ratulangi dilahirkan pada tanggal 5 November 1890 di
Tondano, Ibukota Kabupaten Minahasa. Ia adalah seorang politikus
Minahasa dari Sulawesi Utara, Indonesia. Beliau adalah seorang pahlawan
nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai
tokoh multidimensional. Beliau dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou
tumou tou" yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia,
jika sudah dapat memanusiakan manusia.

Sam Ratulangi juga adalah gubernur Sulawesi yang pertama. Beliau
meninggal di Jakarta dalam kedudukan sebagai tawanan musuh pada tanggal
30 Juni 1949 dan dimakamkan di Tondano. Namanya diabadikan dalam nama
bandar udara di Manado yaitu Bandara Sam Ratulangi dan Universitas
Negeri di Sulawesi Utara yaitu Universitas Sam Ratulangi

Nama tokoh pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi dipilih sebagai nama
lembaga perguruan tinggi negeri di Provinsi Sulawesi Utara. Dr.
Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau dikenal dengan panggilan Sam
Ratulangi adalah seorang pahlawan Indonesia, maha putera Indonesia
dengan panggilan sehari-hari, Sam. Ia juga merupakan pejuang kemerdekaan
dari daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

MH Thamrin adalah seorang Politikus yang Santun. Mohammad Husni Thamrin
dilahirkan di Sawah Besar, Betawi, 16 Februari 1894. Ia berasal dari
keluarga berada. Kakeknya, Ort, orang Inggris, pemilik hotel di bilangan
Petojo, yang menikah dengan perempuan Betawi, Noeraini. Ayahnya,
Thamrin Mohamad Thabrie, pernah menjadi Wedana Batavia tahun 1908,
jabatan tertinggi nomor dua yang terbuka bagi warga pribumi setelah
bupati. Meski pada mulanya dipandang sebagai tokoh kooperatif, pada
akhirnya hayatnya justru Thamrin dianggap berbahaya oleh Pemerintah
Hindia Belanda.

Thamrin tidak mengibarkan bendera Belanda di rumahnya pada ulang tahun
Ratu Wilhelmina, 31 Agustus 1940. Setelah dr. Sutomo meninggal dunia
pada tahun 1938, maka Thamrin menggantikannya sebagai wakil Ketua Partai
Indonesia Raya

<p>Your browser does not support iframes.</p>

(Parindra). Perjuangannya di
Volksraad tetap dilanjutkan dengan sebuah mosi, agar istilah Nederlands
Indie, Nederlands Indische dan Inlander diganti dengan istilah
Indonesia, Indonesische dan Indonesiea.

Sejak tanggal 6 januari 1941 Husni thamrin dikenakan tahanan rumah,
karena dituduh bekerja sama dengan Jepang. Walaupun dalam keadaan sakit,
Thamrin tidak boleh dikunjungi teman-temannya. Akhirnya ia meninggal
dunia pada 11 Januari 1941 dan dimakamkan di pekuburan Karet, Jakarta.
Tahun 1960, Presiden Soekarno mengangkatnya sebagai pahlawan nasional.