Indische partij merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal dan menerapkan strategi nonkooperatif. buatlah ulasan singkat mengenai pernyataan tsb
Indische partij merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal dan menerapkan strategi nonkooperatif. Buatlah ulasan singkat mengenai pernyataan tersebut.
PEMBAHASAN
Organisasi Indische Partij merupakan organisasi pertama di Indonesia yang menyatakan diri secara frontal sebagai partai politik dengan status badan hukum organisasi pada pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tanggal 11 Maret 1913.
Didirikan dan diketuai oleh Ernest Douwes Dekker atau yang lebih dikenal dengan nama Setyabudi Danudirjo setelah ia menjadi mualaf. Anggota pendiri PI adalah dr. Cipto Mangunkusumo, serta Suwardi Suryaningrat.
Ketiga orang ini seringkali dikenal dengan nama Tiga Serangkai. Awalnya Indische Partij (IP) ditolak oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda karena dianggap akan membangkitkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia sehingga mengancam pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Ini merupakan nilai radikal pertama dari organisasi Indische Partij, Nilai radikal Indische Partij kedua adalah surat kabar De Express yang penuh sindiran dan kritik pemerintahan kolonial dan ketiga adalah tiga tulisan khusus tiga serangkai yang akan kamu baca di Pembahasan Lebih lanjut.
PEMBAHASAN LEBIH LANJUT
Organisasi Radikal merupakan organisasi yang dibuat oleh sekelompok orang, yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan dan cara frontal kepada institusi pemerintahan atau institusi sosial. Sedangkan Non-Kooperatif adalah gerakan perjuangan radikal atau keras dan tidak bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintahan. Pada masa Indische Partij, nilai radikal di dalam organisasi ini adalah secara terang-terangan menentang penjajahan Hindia Belanda.
Indische Partij lebih cenderung melakukan gerakan propaganda dalam bentuk tulisan kepada pemerintahan Hindia Belanda, dengan surat kabarnya bernama De Expres. De Expres adalah surat kabar perjuangan dan pembaharuan indische Partij, khususnya dalam kesetaraan antara golongan Eropa dengan Pribumi, dan penindasan penjajahan Hindia Belanda. Ada tiga tulisan atau wujud radikal dalam Indische Partij, di antaranya adalah:
1. Suwardi Suryaningrat menulis artikel berjudul Als ik een Nederlander was (Andaikan aku seorang Belanda) yang bernada satir, sarkastik atau menyindir pemerintah Kolonial Belanda. Tulisannya itu kemudian membuat Suwardi Suryaningrat ditangkap oleh Hindia Belanda.
2. Cipto Mangunkusumo membuat tulisan yang berjudul Kracht of Vrees? (Kekuatan atau ketakutan?). Artikel ini bernada satir, ejekan atau sarkastik, yang berakibat pada penangkapan Cipto Mangunkusumo oleh pemerintah Hindia Belanda.
3. Ernest Douwes Dekker kemudian membuat tulisan yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat yang artinya adalah Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat.
Di samping itu tambahan dari tiga tulisan dari tiga serangkai adalah Organisasi Indische Partij pernah mengkritik pemerintah kolonial Belanda ketika akan memperingati 100 tahun pembebasan Kerajaan Belanda dari jajahan Perancis di bawah sistem kekaisaran Napoleon Bonaparte pada tahun 1913.
Akibat dari gerakan radikal, biasanya akan terjadi kontrol sosial dari pemerintah pusat untuk menjaga ketertiban rakyat. Untuk itulah demi berlangsungnya kelancaran Hindia Belanda, Pemerintah Hindia Belanda melarang surat kabar De express, melarang kaum pegawai pemerintahan membaca surat kabar ini, serta mengasingkan tiga serangkai. Hal ini dikarenakan tiga serangkai dan surat kabar De Express membangkang dan berbahaya pada kepentingan pemerintah kolonial Belanda.
Di samping itu kontrol pemerintah akibat gerakan radikal Organisasi Indische Partij (IP) juga menetapkan organisasi ini sebagai organisasi politik terlarang dan dibekukan izinnya. Kenyataan ini membuat Organisasi Indische Partij (IP) akhirnya bubar dan sebagian anggotanya membentuk Serikat Insulinde (Serikat Pribumi) dan Komite Boemi Poetra, agar dapat meneruskan tujuan dari Indische Partij.
Untuk menambah pengetahuanmu tentang corak dan gerakan Indische Partij dan gerakan Indische Partij, klik link di bawah ini:
Apa yang dimaksud dengan perjuangan kooperatif dan non kooperatif?
Apa yang dimaksud organisasi radikal?
Mengapa pemerintah hindia belanda memangap kegiatan indiche partij merugikan pemerintah kolonial belanda
_____________________
Detil Jawaban
Kelas: 11 (2 SMA)
Mata pelajaran: Sejarah
Kategori: Pergerakan Nasional
Kata kunci: Indische Partij sebagai Organisasi Radikal