Ini ceritanya.

Posted on

Ada sebuah keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak. kedua anak itu bernama Wowo dan Teli. kedua anak itu sangat senang memakan wortel. suatu siang, Teli menanam wortel.
"Umiii…! ini benel enggak?" tanya Teli.
"Oooh… seharusnya ini begini, begini, begini!" kata umi.
"Umi! ini punya wowo benel enggak!" tanya Wowo.
"Sebentar, ya!" kata umi.
"Umi! kan, Teli duluan!" kata teli kesal.
"Tapi, kan Teli udah. jadi, sekarang gililan Wowo!" kata Wowo.
"Tapi, teli duluan!"
"Tadi kan, Teli udah. sekalang, Wowo!"
"Enggak, Teli!"
"Wowo!"
"Teli!"
mereka berdua jadi memperebutkan umi. lalu, abi datang.
"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya abi.
"Ini, Bi! Tadi kan, Teli udah, sekarang gililan Wowo!" kata Wowo.
"Sudah apa?"
"Itu, diajarin umi cala nanam woltel yang benel!" kara Wowo.
"Ya kalau gitu, sama abi aja! abi kan, ahlinya!"
"Kalau gitu, Wowo sama abi aja!" kata Wowo.
"Uuuh…! enakan sama umi dari pada sama abi!"
"Abi kan, ahlinya. jadi, enakan sama abi!"
"umi juga!"
"sudah! sekarang, jangan bertengkar lagi ya!" kata umi.
malam hari, Teli terbangun ia melihat doa orang yang memakai topeng dan membawa hasil panen ayahnya. tadinya, Teli ingin mengejar mereka tapi mereka sudah pergi. lalu, membangunkan Wowo.
"Wowo…Wowo…bangun!"kata Teli.
"Apa sih? malam-malam gini udah ngebangunin! aku, kan masih ngantuk!"kata Wowo.
"Tadi Tadi Teli liat olang yang pake topeng. meleka dua olang. meleka juga bawa woltel abi banyak sampai dua kalung!"kata teli.
"Oh ya!"seru Wowo.
"Iya. Teli enggak boong! kasih tau ubi sama abi yuk!" ajak Wowo.
"Ayooo!"kata teli.
Mereka berdua langsung memberitahu umi dan abi.
"Bener???" abi kaget dan tidak percaya.
"Iya, benel! kita beldua gak boong, kok!" kata teli.
"Kalau enggak pelcaya liat aja sendili". Abi langsung mengecek hasil panennya. Ternyata, benar! Hasil panennya sudah tidak ada. Lalu, abi mengumpulkan semua pegawainya. abi menanyai pegawainya. ada salah satu petani yang mengancungkan tangan. ia bernama pak Qamar. Usianya 55 tahun. "saya melihat dua orang membawa dua karung wortel. Wajah mereka tidak kelihatan. saya kira mereka pegawai di sini. ya saya biarkan mereka"
"tadi mereka pergi kemana?" tanya abi.
"kearah pasar, juragan"
Abi dan beberapa pegawainya bergegas menuju pasar. mereka berusaha mencari pencuri itu.
siang hari, abi pulang tak membawa hasil apa pun. Abi tidak menemukan pencuri itu. Abi pulang dengan rasa lelah. Umi menyuruh abi makan siang dan sholat dulu. setelah itu, abi dan pegawainya melanjutkan pencariannya. Tapi, kali ini Teli dan Wowo ikut mencari pelakunya. ketika di perjalanan, Teli melihat sebuah gudang yang sangat kotor. Dia megajak Wowo meng hampiri gudang itu. abi dan pegawainya tidak taumTeli dan Wowo berpisah dati rombongan itu. Teli dan Wowo melihat dari kaca. mereka menyaksikan tumpukan wortel dan dua orang yang sedang menimbang wortel itu.
"Ssst…Wo mungkin meleka pelakunya!"bisik teli.
"Ya, mungkin saja. ayo kita beli tau abi mumpung belum jauh!" aja wowo
"Abi…!Abi…!" teriak Teli dan Wowo.
"Ada apa?"
"Coba kesini! lihat olang-olang itu. mungkin saja meleka pelakunya!" kata Teli
"Iya, juragan, mungkin saja mereka pelakunya!" kata pak Qamar.
"meleka kan,memakai topeng!" kata teli
"Bukan topeng tapi maskel!" kata Wowo
"teselah Wowo aja, deh!" kata Teli
"Ayo! kita tangkap mereka!" kata abi.
Lalu, abi menangkap mereka dan membawa merekake kantor polisi, dan mereka dipenjara. lalu, abi dan pegawainya membawa pulang wortel yang masih ada didalam gudang.
"Kalau tidak ada Teli, Pasti pencuri itu sudah menjial hasil panen kita!" kata abi
"Thank's," kata Teli (Teli dan Wowo cadel ya :D)
tolong ya diringkas cerita yang panjang menjadi pendek
PERINGATAN!!!
BAGI YANG TIDAK TAU HARAP TIDAK USAH MENJAWA NGERTI!
bagi yang tau boleh menjawab kok makasih, 🙂 tolong ya,

Ini ceritanya.

Ada sebuah keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak. kedua anak itu bernama Wowo dan Teli. kedua anak itu sangat senang memakan wortel. suatu siang, Teli menanam wortel.

malam hari, Teli terbangun ia melihat dua orang yang memakai topeng dan membawa hasil panen ayahnya. tadinya, Teli ingin mengejar mereka tapi mereka sudah pergi. lalu, membangunkan Wowo.lalu Mereka berdua langsung memberitahu umi dan abi.

Abi langsung mengecek hasil panennya. Ternyata, benar! Hasil panennya sudah tidak ada. Lalu, abi mengumpulkan semua pegawainya. abi menanyai pegawainya. ada salah satu petani yang mengancungkan tangan. ia bernama pak Qamar. Usianya 55 tahun memberi tahu bahwa ia melihat 2 orang membawa karung wortel pergi ke arah pasar.

Abi dan beberapa pegawainya bergegas menuju pasar. mereka berusaha mencari pencuri itu.
siang hari, abi pulang tak membawa hasil apa pun. Abi tidak menemukan pencuri itu. Abi pulang dengan rasa lelah. Umi menyuruh abi makan siang dan sholat dulu. setelah itu, abi dan pegawainya melanjutkan pencariannya. Tapi, kali ini Teli dan Wowo ikut mencari pelakunya. ketika di perjalanan, Teli melihat sebuah gudang yang sangat kotor. Dia megajak Wowo meng hampiri gudang itu. abi dan pegawainya tidak taumTeli dan Wowo berpisah dati rombongan itu. Teli dan Wowo melihat dari kaca. mereka menyaksikan tumpukan wortel dan dua orang yang sedang menimbang wortel itu.dan kemudian datanglah abi dan pegawai2nya

Lalu, abi menangkap mereka dan membawa merekake kantor polisi, dan mereka dipenjara. lalu, abi dan pegawainya membawa pulang wortel yang masih ada didalam gudang dan berterimakasih kepada teli