Jelaskan bagaimana keadaan bumi pada masa godwana
Jutaan tahun yang lampau, semua benua bergabung dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (benua sekarang ,terdiri dari 5 buah benua). Kemudian benua-benua tersebut pecah dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Zaman dulu, permukaan bumi yang diam ini telah mengalami perjalanan atau pergeseran yang jauh dari bentuk asalnya. Para ilmuwan yang memberikan gagasan tentang adanya pergeseran di bumi yaitu Antonio Snidar – Pellegrini yang mengamati benua-benua afrika dan amerika selatan merupakan benua yang pernah bersatu. Ada seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener, dalam teorinya yang terkenal yaitu teori pengapungan benua (Continental drift theory) mengemukakan bahwa sekitar 225 juta tahun lalu, bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan kawasan samudera yang mengapitnya dinamakan panthalassa. Sedikit demi sedikit pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Kemudian benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan laurasia dan di bagian selatan dinamakan gondwana. Baik laurasia maupun gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak antara 1 – 10 cm pertahun.