Jelaskan bagaimana perkembangan ilmu kimia?
Dengan berkembangnya peradaban manusia, filsuf Yunani kuno berusaha menerangkan gejala alam menggunakan landasan logika, walaupun hanya berupa pemikiran logis yang tidak disertai dengan keterampilan teknik. Hal itu dilakukan oleh Aristoteles dan Plato, yang mengemukakan bahwa materi di alam terdiri dari empat unsur, yaitu api, air, tanah dan udara. Gagasan ini dikembangkan lebih lanjut dengan mengaitkan sifat-sifat materi seperti: panas, dingin, kering, dan lembab terhadap unsur-unsur tadi. Filosof Yunani meyakini bahwa materi dapat diubah menjadi materi lain dengan cara mengubah sifat-sifatnya seperti api yang panas dapat diubah menjadi air yang sifatnya dingin. Konsep empat unsur dan sifat-sifatnya bertahan sampai ratusan tahun, hingga muncul apa yang dikenal dengan era alkimia.
Alkimia pertama kali berkembang di Mesir kemudian menyebar ke Jazirah Arab dan Eropa Barat sejalan dengan pengaruh peradaban Mesir terhadap kedua wilayah tersebut. Alkimia memberikan banyak sumbangan terhadap perkembangan ilmu kimia modern, terutama dalam penerapan landasan praktis dan teoritis dalam pekerjaannya, walaupun konsep yang dihasilkan oleh pakar alkimia belum berdasarkan pendekatan ilmiah. Salah satu sumbangan alkimia terhadap perkembangan ilmi kimia adalah pemberian lambang zat-zat kimia yang ditemukan waktu itu, tetapi sekarang tidak pernah digunakan lagi. Perkembangan alkimia ke benua Eropa dan Asia sejalan dengan penyebaran agama Islam. Banyak ilmuwan Inslam yang melahirkan teori-teori kimia, tetapi sayang teori tersebut kurang bahkan tidak pernah dipublikasikan mengingat berbagai aspek, khususnya kemanfaatannya bagi umat manusia dan dampaknya terhadap lingkungan hidup seandainya teori itu dikembangkan lebih lanjut. Beberapa ilmuwan Islam diantaranya Ibnu Sina dan Ibnu Hayan. Pada saat era alkimia berkembang, di Eropa terkenal dengan sebutan masa kegelapan (renaisance).
Peralihan dari alkimia ke kimia sebagai ilmu pengetahuan alam modern terjadi pada abad XVI-XVII setelah para ilmuwan Eropa mengembangkan teknik-teknik penelitian di laboratorium dan mempublikasikannya. Setelah era peralihan itu, metoda eksperimen menjadi landasan bagi perkembangan ilmu kimia. Serangkaian penemuan ilmiah yang berhubungan dengan pembakaran dianggap sebagai titik awal lahirnya kimia modern, sebab temuan-temuannya dilandasi dengan prinsip dan teori yang dikembangkan oleh pakar alkimia dan dikaji melalui kajian eksperimen menggunakan metoda ilmiah. Beberapa pakar kimia yang dipandang mengawali perkembangan kimia modern diantaranya Joseph Priestley (1733-1804), Antoine Lavoisier (1743-1794), dan John Dalton (1766-1844).