Jelaskan hasil jajak pendapat yang dilakukan pada tanggal 14 September 1963!

Posted on

Jelaskan hasil jajak pendapat yang dilakukan pada tanggal 14 September 1963!

Bahwa pada zaman pemimpin b.j habibie timor leste kalah jajah pendapat sehingga timor leste menjadi negara sendiri

maaf kalo salah

Kamu minta jelaskan ok ku kasih semuanya

Kepentingan Luar Negeri

Politik luar negeri terhadap Ferderasi Malaysia yang bersifat konfrontatif dapat dikaitkan dengan kepentingan luar negeri. Paling tidak beberapa kepentingan tersebut jika dipenuhi dengan serius akan membawa Indonesia sebagai negara yang diperhitungkan di mata internasional. Cerminan hal tersebut dapat dilihat dari susesnya KAA yang pertama, dimana Indonesia mampu mengambil peranan penting dalam menguatkan unsur anti penjajahan antara negara-negara dunia ketiga di Asia dan Afrika. Federasi Malaysia salah satu momentum untuk menunjukkan beberapa kepentingan untuk diangkat. Adapun kepentingan tersebut adalah komitmen penentangan Indonesia terhadap new imperialisme, melawan kepungan secara geografis, dan yang tidak kalah penting adalah pengakuan dari internasional terhadap eksistensi Indonesia sebagai kekuatan baru yang diperhitungkan.

Kekuatan baru tersebut diwujudkan oleh Soekarno dalam konsep NEFOS sebagai kontra OLDEFOS. Soekarno membagi negara-negara di dunia ini menjadi kekuatan-kekuatan baru yang sedang bangkit atau NEFOS (New Emerging Forces) dan kekuatan-kekuatan lama atau OLDEFOS (Old Emerging Forces). Penggambaran Soekarno tersebut merupakan reaksi terhadap atau protes atas kesenjangan negara-negara maju dari negara-negara yang baru merdeka yang berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Soekarno beranggapan bahwa NEFOS akan menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan.

PENUTUP

Politik luar negeri Indonesia terkait dengan rencana Malaya bersama Inggris ingin membentuk Negara Federasi Malaysia, yang mencakup Malaya, Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei adalah menolak. Hal ini dapat diketahui dari pidato resmi Menlu Subandrio tanggal 20 Januari 1963 yang berisikan tentang pengambilan sikap konfrontatasi terhadap rencana tersebut. Dan dukungan Indonesia terhadap pembrontakan Azhari di Sabah dan Serawak.

Maaf kalau salah yah