Jelaskan jenis jenis paragraf berdasarkan penalaran, teknik pemaparan, dan isi
Jawaban:
detikEdu
Home
Sekolah
Perguruan Tinggi
Beasiswa
Edutainment
Seleksi Masuk PT
Detikpedia
Foto
Video
Infografis
Indeks
detikEdu
DetikPedia
5 Jenis Ide Pokok Paragraf Berdasarkan Pola Penalaran
Anastasia Anjani – detikEdu
Kamis, 18 Feb 2021 11:31 WIB
BAGIKAN
Komentar
Unik! Ada Jasa Tulis Tugas saat Pandemi, Cuannya Bikin Ngiler
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta – Ide pokok paragraf adalah pokok permasalahan dalam paragraf yang bersifat tersurat atau perlu pemaknaan. Menemukan ide pokok dalam suatu paragraf yang harus dilihat adalah penempatan kalimatnya.
Ide pokok paragraf dapat ditempatkan di awal, di akhir, maupun di tengah. Ide pokok paragraf dapat dilihat berdasarkan pola penalaran.
Berikut 5 jenis ide pokok paragraf berdasarkan pola penalaran Penjelasan dikutip dalam buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Kemdikbud.
Baca juga:
Apa yang Dimaksud Teks Deskripsi? Ini Penjelasan Lengkapnya
1. Paragraf Deduktif
Ide pokok paragraf deduktif terletak pada awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.
Ide pokok tersebut biasanya berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik.
Kemudian kalimat topik tersebut diikuti oleh kalimat penjelas guna memperjelas informasi pada kalimat topik.
Contoh:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu.
Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal.
Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
2. Paragraf Induktif
Ide pokok paragraf induktif terletak pada akhir paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat.
Biasanya ide pokok paragraf induktif menggunakan kalimat konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.
Contoh:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
3. Paragraf Deduktif – Induktif
Paragraf jenis ini memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Walaupun memiliki dua kalimat topik bukan berarti ide pokoknya ada dua.
Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi.
Contoh:
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner.
Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi.
Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.
Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf.
Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan kalimat penjelas.
Kalimat penjelas setelah ide pokok berfungsi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
Contoh:
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus.
Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.
NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana.
Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen.
Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
5. Ide Pokok Menyebar
Paragraf dengan jenis ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Contoh:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.