Jelaskan keberadaan manusia purba/manusia praaksara dalam pandangan islam​

Posted on

Jelaskan keberadaan manusia purba/manusia praaksara dalam pandangan islam​

Jawaban:

Jika kondisi manusia purba demikian adanya, apakah Nabi Adam AS sebagai manusia pertama dibumi kehidupannya seperti manusia purba yang digambarkan dalam sejarah. Melalui Al-Quran kita memperoleh informasi bahwa Nabi Adam AS sebagai manusia pertama di muka bumi sudah mampu berkomunikasi menggunakan bahasa lisan yang diajarkan oleh Allah SWT, bahkan dari keterangan Al Quran Nabi Adam AS sudah dibekali ilmu pengetahuan oleh Allah SWT.

Artinya Nabi Adam AS dan generasi dan generasi sesudahnya sudah memiliki pengetahuan tinggi untuk hidup di dunia. Lalu siapakah sebenarnya yang dimaksud dengan manusia purba itu? Apakah manusia purba juga manusia-manusia pertama yang ada di muka bumi ini ? Samakah manusia purba dengan Nabi Adam dan anak-anaknya pada masa awal kehadiran mereka di bumi ini ?

Penjelasan:Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 30 menyebutkan:

   Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Dia berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Pakar-pakar tafsir Al-Quran sepakat bahwa khalifah yang dimaksud pada ayat itu tidak lain adalah Nabi Adam AS, mereka juga menyimpulkan bahwa dengan demikian Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT di dalam surga dan kemudian di turunkan ke muka bumi.

Sebagai khalifah yang mendapat tugas membangun dan memakmurkan bumi Nabi Adam telah dibekali dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman:

   Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini jika kamu yang benar! (QS. Al Baqarah ayat 31)

Dengan demikian maka Nabi Adam dan keturunannya adalah manusia-manusia pertama yang telah memiliki ilmu pengetahuan, sehingga pernyataan Allah SWT melalui ayat-ayat Al-Quran ini tampak tidak sejalan dengan informasi yang kita peroleh selama ini dari buku-buku tentang sejarah manusia.

Jika Nabi Adam AS saja sebagai manusia pertama telah memiliki pengetahuan, tentu manusia yang datang setelahnya pun memiliki pengetahuan. Hal itu tampak semakin jelas dari sabda Rasulullah SAW bahwa Nabi Idris AS telah memiliki kemampuan menulis.

Setelah Nabi Adam AS, Allah SWT kemudian mengutus Idris AS sebagai Nabi. Banyak sumber-sumber keislaman yang menyebutkan bahwa Nabi Idris adalah manusia yang berpengetahuan dan beradaban tinggi pada zamannya. Ialah yang dimaksud dengan Nabi yang pandai menulis seperti yang disebutkan oleh sebuah hadist. Rasulullah SAW bersabda:

   Ada seorang Nabi yang menulis di atas pasir (HR. Muslim)

Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban Rasulullah SAW bersabda:

   Bahwa Nabi Idris adalah manusia pertama yang menulis dengan pena

Ketika menjelaskan hadist ini syekh al munawi dalam bukunya Faidhul Qodir mengatakan maksudnya adalah bahwa Nabi Idris AS adalah orang yang memiliki kemampuan menulis, meneliti dan mendalami dalam ilmu perbintangan dan ilmu hitung. Ulama lain menjalaskan bahwa ilmu bintang yang dimaksud itu tidak berkaitan dengan ramalan nasib tetapi lebih merupakan ilmu untuk mengetahui waktu-waktu beribadah.

Tampaknya informasi sejarah tentang manusia yang berkembang selama ini bersumber dari para ilmuwan yang mendukung teori evolusi. Mereka mengatakan bahwa mahkluk yang mereka sebut sebagai manusia purba itu adalah sebuah miss link atau mata rantai yang hilang dari ras manusia, akan tetapi para ilmuwan modern terutama mereka yang dari kalangan islam sama sekali tidak mengakui keberadaan fosil manusia purba.

Jika kita melihat latar belakang orang-orang yang mendukung teori evolusi ini kita dapat mengerti mereka bersikap demikian, mereka umumnya berlatar belakang atheis yang tidak mempercayai adanya tuhan. Oleh karena itu mereka tidak mempunyai pijakan yang kuat mengenai siapa sebenarnya manusia pertama yang menempati planet bumi ini.

Dengan begitu mereka akhirnya berasumsi bahwa manusia yang sekarang adalah yang berasal dari manusia purba sebuah sosok yang mereka ciptakan sendiri. Dengan kata lain ilmu yang mereka yakini adalah benar itu tidak lain adalah dugaan belaka, tidak ada dasarnya yang kuat dan terima untuk diyakini kebenarannya.

Allah SWT telah mengisyaratkan hal ini di dalam kitab sucinya Al-Quran. Allah berfirman:

   Dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan, dan sesungguhnya, dugaan itu tidak berfaedah sedikit pun, terhadap kebenaran (QS. An-Najm: 28)

Semoga jawaban saya membantu dan tolong jadikan sebagai jawaban terbaik ya, kak!