Jelaskan peranan kesultanan islam pada abad xvll

Posted on

Jelaskan peranan kesultanan islam pada abad xvll

Pada abad VIII, para pedagang Arab sudah banyak dijumpai dipelabuhan negeri Cina. Diceritakan, pada tahun 758 M, Kanton merupakan salah satu tempat tinggal para pedagang Arab. Pada abad IX, disetiap pelabuhan yang terdapat disepanjang rute perdagangan ke Cina, hampir dapat dipastikan ditemukan sekelompok kecil pedagang Islam. Pada abad XI, mereka juga telah tinggal di Campa dan menikah dengan penduduk asli, sehingga jumlah pemeluk Islam ditempat itu semakin banyak. Namun, rupanya mereka belum aktif berasimilasi dengan kaum pribumi sehingga penyiaran agama Islam tidak mengalami kemajuan.

Sebagai salah satu bandar ramai dikawasan timur, Malaka juga ramai dikunjungi oleh para pedagang Islam. Lambat laun, agama ini mudah menyebar di Malaka. Alam perkembangannya, Raja pertama Malaka, yaitu Parameswara akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. dengan masuknya Raja kedalam agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam.

Selanjutnya, Malaka menjadi pusat perkembangan agama Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan dimasa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1459-1477). Kebesaran Malaka ini berjalan seiring dengan perkembangan agama Islam. Negeri-negeri yang berada dibawah taklukan Malaka banyak yang memeluk agama Islam. Untuk mempercepat proses penyebaran islam, maka dilakukan perkawinan antar keluarga.

Malaka juga banyak memiliki tentara bayaran yang berasal dari Jawa. Selama tinggal di Malaka, para tentara ini akhirnya memeluk Islam. Ketika mereka kembali ke Jawa, secara tidak langsung, mereka telah membantu proses penyebaran Islam ditanah Jawa. Dari Malaka, Islam kemudian tersebar hingga Jawa, Kalimantan Barat, Brunei, Sulu dan Mindanau (Filifina Selatan).

Sejarah melayu juga membicarakan soal kedudukan alim ulama dalam sosio masyarakat melayu Malaka. Dalam hal ini, golongan alim ulama mempunyai kedudukan tata taraf yang istimewa dalam kerajaan melayu Malaka. Perananan mereka bukanlah setakat mengislamkan pemerintah dan rakyat, tetapi juga menjaga institusi pemerintah dari sudut agama. Walaupun mereka tidak menjadi keluarga istana tetapi mereka mempunyai hubungan yang rapat dengan raja-raja Malaka.