Jelaskan perkembangan uang di indonesia.
Orang awam seringkali memaknai uang dalam pengertian yang
bermacam-macam. Kata uang seringkali disinonimkan dengan kekayaan. Bila
ada orang menyatakan, “Badrun kaya” diartikan dia memiliki banyak uang.
Dalam hal ini, bisa jadi Badrun memang memiliki banyak uang, tetapi yang
dimilikinya bukan sekedar uang, mungkin dia juga memiliki saham,
obligasi, mobil, rumah mewah dan barang-barang lain yang bukan sekedar
uang. Secara umum orang awam mengidentikkan uang dengan kekayaan, oleh
karena uang begitu fleksibel untuk dapat diubah menjadi barang dan jasa
yang menopang tingkat kekayaan seseorang. Demikian pula orang awam
seringkali menyamakan kata uang dengan pendapatan. Bila ada ungkapan,
“Susie berhasil memperoleh pekerjaan yang baik dan menerima banyak uang
setiap bulannya.” Uang dalam ungkapan tersebut, sebenarnya lebih tepat
dinyatakan sebagai pendapatan, yaitu suatu aliran penerimaan yang
diperoleh seseorang per unit waktu tertentu, dalam bentuk upah atau gaji
karena kerja yang telah dijalaninya. Oleh karena aliran penerimaan
tersebut biasanya dalam bentuk uang, maka orang awam menyamakan
pengertian uang dengan pendapatan.
Kalangan ekonom mengartikan uang dengan cara yang lebih spesifik, yaitu
segala sesuatu yang diterima secara umum dalam pembayaran untuk
memperoleh barang dan jasa atau dalam pembayaran kembali hutang
(Mishkin, 2004). Sebagai alat pembayaran, dengan pengertian tersebut,
uang dapat dipahami sebagai mata uang biasa (currency) yang umum dipakai
masyarakat dalam berbagai transaksi berupa lembaran kertas atau koin
dari logam. Terkait dengan itu Kasmir (2003) memaknai uang sebagai alat
pembayaran dalam suatu wilayah tertentu. Pada kenyataannya,
masing-masing negara memang memiliki mata uangnya sendiri-sendiri dan
umumnya mata uang tersebut hanya laku di negara yang bersangkutan.
Meskipun demikian ada mata uang yang banyak diterima di berbagai negara,
seperti US dollar dan Euro (dan dalam perkembangannya nanti,
diperkirakan beberapa kawasan regional, seperti kawasan Asia Tenggara,
Asia Timur, Amerika Selatan akan mengikuti jejak negara-negara Eropa
untuk menggunakan satu jenis mata uang tertentu sebagai alat transaksi).
Dalam perkembangan perekonomian, uang sebagai alat pembayaran tidak
terbatas hanya berupa mata uang biasa yang umum dipakai dalam
masyarakat, akan tetapi bisa pula berupa cek, atau kartu kredit, dan
oleh karena dapat diterima sebagai alat pembayaran, maka keduanya dapat
pula disebut sebagai uang. Pada golongan masyarakat yang telah maju,
justru cek atau kartu kredit yang banyak dipergunakan sebagai alat
pembayaran, meskipun untuk pembayaran akhirnya, tetap menggunakan mata
uang biasa.
Sejak pertama peradaban manusia mengenal uang sebagai alat bantu
pembayaran, hingga saat ini telah terjadi evolusi dalam sistem
pembayaran. Perkembangan cara masyarakat untuk melakukan pembayaran
dalam transaksi ekonomi akan mempengaruhi makna uang di masa-masa yang
akan datang.