jelaskan prinsip, konsep, aspek, atau pendekatan georgrafi yang dapat anda simpulkan dari artikel tersebut

Posted on

jelaskan prinsip, konsep, aspek, atau pendekatan georgrafi yang dapat anda simpulkan dari artikel tersebut

Prinsip, Konsep, Aspek, atau Pendekatan Geografi

Prinsip Geografi

Prinsip geografi merupakan sebuah dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di muka bumi. Prinsip Geografi:

1. Prinsip Persebaran atau Distribusi

Prinsip distribuysi menerangkan bahwa persebaran fenomena di permukaan bumi tidak merata. Contoh: curah hujan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya berbeda-beda.

2. Prinsip Interelasi

Interelasi artinya sebuah hubungan keterkaitan antara fenomena satu dengan fenomena lainnya. Ruangan tersebut dapat berupa hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi. Misalnya: penduduk daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan. Pantai identik dengan wilayah perairan yang  kaya akan hasil lautnya.

3. Prinsip Deskripsi

Deskripsi artinya memberi penjelasan fenomena geosfer dengan rangkaian kata-kata kalimat dan gambaran sehingga menghasilkan uraian yang runtut. Contohnya: Siklus hidrologi terjadi akibat adanya penguapan air di darat , di laut, atau tumbuh=tumbuhan. Kemudian uap air tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan, kemudian awan akan terbawa angun dan jenuh maka terjadilah hujan.

4 Prinsip Korologi

Prinsip korologi digunakan untuk menganalisis geosfer dengan mendeskripsikannya serta dikaji persebaran dan interelasinya. Contohnya: fenomena letusan gunung berapi. Gunung berapi di Indonesia yang masih aktif banyak tersebar di pulau Jawa dan Sumatera. Keberadaannya mengikuti jalur tumbukan lempeng. Letusan gunung berapi dapat merugikan karena dapat memakan korban jiwa, akan tetapi gunung berapi juga dapat menyuburkan tanah karena kandungan unsur haranya dalam abu vulkanik.

Konsep Geografi

Merupakan dasar yang di gunakan dalam memahami fenomena- fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi. Berikut Konsep geografi:

1. Konsep Morfologi

2. Konsep Diferensasi Area

3. Konsep Interaksi dan Interdepedensi

4. Konsep Jarak

5. Konsep Keterkaitan Keruangan

6. Konsep Keterjangkauan

7. Konsep Lokasi

8. Konsep Morfologi

9. Konsep Nilai Kegunaan

10. Konsep Pola

Aspek Geografi

Aspek geografi di bagi menjadi 2 yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik

Aspek fisik merupakan kajian geografi yang meliputi unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain: tanah, air, iklim, cuaca, dan lapisan batuan di bumi.

Aspek non fisik geografi merupakan manusia dengan segala aktivitasnya seperti aspek kependudukan, aktivitas ekonomi, sosial budaya, dan politik.

Pendekatan Geografi

Merupakan cara pandang yang digunakan untuk mempelajari fenomena dalam ruang lingkup geografi. Pendekatan geografi di bagi menajdi 3, yaitu:

1. Pendekatan keruangan atau Spatial Approach

Digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer berdasarkan ruang kejadiannya. Pendekatan keruangan disebut juga pendekatan spasial, kajian pada pendekatan keruangan menitikberatkan pada perbedaan karakteristik antara wilayah. Perbedaan karakteristik antara wilayah dapat dikaji berdasarkan sifat-sifat pentingnya sebagai struktur pola dan proses. Pola keruangan berkaitan dengan distribusi kenampakan dalam bentuk titik, garis, atau area beserta fungsinya. Pendekatan keruangan dapat dikaji melalui objek aktivitas manusia dan Karakteristik wilayah atau region.

2. Pendekatan kelingkungan ataul ecological approach

Pendekatan kelingkungan disebut juga pendekatan ekologi ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antar organisme hidup dengan lingkungan interaksi tersebut membentuk suatu sistem keuangan yang disebut ekosistem interaksi organisme hidup seperti manusia hewan dan tumbuhan dengan lingkungannya dikaji melalui pendekatan kelingkungan pendekatan ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara makhluk hidup dengan habitatnya
.

3. Pendekatan kompleks wilayah atau regional complex offroad approach

Pendekatan ini mengkaji suatu permasalahan dengan mengkombinasikan kan pendekatan keruangan dan kelingkungan. Pendekatan ini berdasarkan pada pengertian areal differentiation yaitu adanya perbedaan karakteristik setiap wilayah. Setiap wilayah memiliki perbedaan karakteristik yang mendorong interaksi antar wilayah. Salah satu ciri penggunaan pendekatan ini adalah adanya pengklasifikasian pada analisisnya. Pada penerapan pendekatan ini misalnya untuk penerapan perencanaan kawasan pemukiman atau transmigrasi.