Jelaskan sistem respirasi pada hewan vertebrata dan avertebrata
Berikut adalah Sistem Respirasi Hewan Vertebrata :1. Pada pisces (ikan),
Organ respirasinya adalah insang, insang juga berfungsi untuk ekskresi dan transpor garam-garam. Tapi beberapa ikan dapat bernafas dengan kulit. Oksigen yang larut dalam air sangat rendah, sehingga diperlukan banyak air melalui insang. Aliran air pada insang berlawanan dengan aliran darah. Darah mengalir masuk dasar filamen insang melalui sebuah arteri dan mengalir melalui lamel sekunder dalam pembuluh kapiler. Keadaan ini sangat bermanfaat karena darah dapat mengabsorpsi O2 semaksimal mungkin.Pada Chondrichthyes ventilasi disebabkan karena tekan-an dimuka insang dan tarikan dari belakang insang. Mekanisme ventilasi pada ikan yang selalu berenang disebabkan arus air masuk ke mulut yang disalurkan ke belakang. Cara ini dapat terlihat pula pada ikan Hiu dan Tuna.Ikan lain misalnya gabus, lele, dan ikan betok mempunyai alat tambahan yang memungkinkan pertukaran gas dari udara. Ikan-ikan ini dapat hidup di air yang kotor dan mengambil udara untuk mencukupi kebutuhan O2.
2. Pada Amphibia,Pada stadium larva pernafasan berlangsung melalui insang yang terbentuk dari perluasan epithelium pharynk. Pada katak dewasa bernafas dengan paru-paru, tapi belum sebaik paru-paru mamalia. Katak juga dapat bernafas dengan kulitnya, dengan syarat kulit dalam keadaan basah.
3. Pada Reptili
Kebanyakan reptil mempunyai paru-paru yang masih sederhana. Pembuluh trakea mempunyai penebalan sirkuler dari tulang rawan. Pada sejenis bunglon terdapat kantung udara pada rongga tubuhnya yang berhubungan dengan paru-parunya seperti pada aves, sehingga tubuh bunglon dapat membesar.Seperti amphibi, reptil mempunyai tipe respirasi sbb:– Pernafasan paru-paru– Pernafasan kulit (untuk yang hidup di air)Ventilasi paru-paru pada reptil sangat penting dalam proses pertukaran gas. Udara masuk karena rongga dada membesar dengan bantuan tulang rusuk. Jadi inspirasi dilakukan secara aktif sedang ekspirasi secara pasif karena paru-paru sifatnya elastis.Pada jenis bunglon, bernafas mulai dari ekspirasi, jika udara didorong ke luar paru-paru, kemudian diikuti oleh inspirasi yang cepat. Paru-paru mengembang, dan dibiarkan sementara, kemudian terjadi proses pernafasan berikutnya.
4. Pada aves (burung),
Burung merupakan hewan yang metabolismenya sangat tinggi, karena itu konsumsi O2nya sangat tinggi.untuk mengimbanginya burung mempunyai cara ventilasi yang sangat efisien karena mempunyai struktur paru-paru yang berkembang. Salah satu perbandingannya adalah mempunyaikantung udara yang mengisi berbagai bagian tubuh yaitu di antara rongga tubuh, otot dan bahkan dalam tulang anggota.Kantung udara merupakan pelebaran dari bronki yang mengisi kira-kira 80 % rongga tubuh. Trakea mempunyai penebalan sel rawan berupa cincin. Jika otot interkosta luar berkontraksi, tulang rusuk bergerak ke luar (ke depan) sedangkan tulang dada bergerak ke bawah, hal ini menyebabkan rongga dada bertambah besar. Tekanan di rongga dada-perut turun dan terjadi pengisapan udara masuk paru-paru dan kantung udara.Paru-paru burung tidak mempunyai alveoli. Paru-paru dibentuk oleh pembuluh-pembuluh bronkial, yang terbesar satu buah disebut mesobronkus. Mesobronkus berhubungan dengan bronkus primer. Dari mesobronkus keluar dua set bronki sekunder yaitu bronkus sekunder anterior dan bronkus sekunder posterior. Bronki sekunder membentuk paru-paru burung dan dibangun sejumlah besar parabronki (± 1000 buah) dengan diameter ± 0,5 mm. Pada parabronki terdapat kapiler dan disinilah tempat terjadinya pertukaran gas. Udara mengalir melalui parabronki baik pada waktu inspirasi atau pada ekspirasi, karena itu paru-paru burung lebih efisien dari paru-paru mamalia.Udara pada parabronki dengan mudah O2 nya berdifusi ke pembuluh darah. Sewaktu burung terbang membutuhkan udara lebih banyak O2. Gerakan sternum secara ritmis pada waktu terbang membantu menambah ventilasi udara. Jadi secara otomatis burung pada waktu terbang paru-parunya dapat menyerap O2 lebih banyak daripada waktu tidak terbang.