Jelaskan yg dimaksud dengan bercerita menggunakan alat peraga
Pada Pelajaran 2 yang lalu, kamu telah
diajak bercerita dengan urutan yang baik, lafal, intonasi, gerak, dan
mimik yang tepat. Kali ini, kamu akan diajak bercerita dengan
menggunakan alat peraga. Alat peraga yang dapat kamu gunakan, antara
lain boneka, wayang kulit, gambar, dan sebagainya sesuai dengan karakter
tokoh yang terdapat dalam cerita. Pada dasarnya, bercerita itu sama
dengan menulis cerita. Perbedaannya, bercerita merupakan komunikasi yang
dapat berhadapan langsung dengan pendengarnya, sedangkan menulis cerita
tidak berhadapan langsung dengan pembacanya, melainkan melalui
tulisannya.
Kegiatan bercerita telah diwariskan
secara turun-temurun oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan sudah
mendarah daging dalam masyarakat. Bahkan, para ibu pun bercerita kepada
putra-putrinya sebagai pengantar tidur. Semasa kecil dahulu, pernahkah
ibumu bercerita saat kamu akan tidur? Biasanya, jenis cerita yang
menjadi bahan untuk bercerita adalah dongeng, namun dapat juga bercerita
tentang pengalaman kehidupan.
Untuk dapat bercerita dengan baik,
hendaknya mengetahui urutan cerita (alur). Alur merupakan salah satu
unsur intrinsik dalam cerita. Alur adalah pola pengembangan cerita yang
terbentuk oleh hubungan sebabakibat. Selain itu, kamu juga harus dapat
bercerita dengan menggunakan artikulasi yang tepat, jeda, lafal, dan
intonasi yang jelas, serta mimik dan ekspresi yang mendukung.
Unsur-unsur tersebut telah kamu pelajari saat mempelajari Pelajaran 2,
bukan? Ingatlah kembali hal-hal yang berkaitan dengan itu, agar kamu
dapat bercerita dengan baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan agar cerita menjadi lebih menarik.
1. Melibatkan pendengar saat bercerita.
2. Penyampaian cerita dengan jelas agar pendengar paham isinya.
3. Pendengar dapat mengambil makna dan hikmah dari cerita yang disampaikan.