Karasterisik seprma ikan​

Posted on

Karasterisik seprma ikan​

Penjelasan:

Pengertian Sperma

Sel-sel sperma sebenarnya hanya merupakan inti yang berflegelum. Sperma dihasilkan dalam testis oleh sel-sel khusus yang disebut sperma togenia. Spermatogenia yang bersifat diploid ini dapat membelah diri secara mitosis membentuk spermatogenia atau dapat berubah menjadi spermatogosit. Meiosis dari setiap spermatosit menghasilkan empat sel haploid ialah spermatid. Spermatid ini dalam proses tersebut kemudian kehilangan banyak sitoplasma dan berkembang menjadi sel sperma (Kimball, 1983 dalam Rustidja, 2000).

Menurut Harvey and Hoar (1979), sperma di definisikan sebagai larutan spermatozoa yang berada di dalam larutan seminal dan dihasilkan oleh hidrasi testis, atau salah satu bagian dari alat reproduksi ikan.

1.2 Pengertian Spermatozoa

Menurut Evans (1993), spermatozoa ikan biasanya immotile dan tidak aktif ketika berada di dalam testis. Motilitas dari sperma dimulai setelah spermaiasi di dalam lingkungan air atas di dalam sistem reproduksi betina dengan demikian aktivitas dari sperma mungkin terjadi ketika faktor tekanan dicairkan, pH menjadi alkalin dan osmolalitas menjadi hipotonik, secara berturut-turut.

Proses spermatogenik dapat dibagi menjadi 3 tingkatan utama. Spermatosiyenesis adalah perkembangan dari spermatogonium menjadi spermatosik primer dan sekunder. Dua tahap terakhir meiosis, yang mana pembagian dua sel terjadi dan jumlah dari kromosom di spermatid adalah perbedaan dari spermatid menjadi spermatozoa. Waktu yang dilewati dari pembuatan sperma menjadi ejakulasnya biasanya sekitar 59 hari (Svendsen and Anthony, 1974).

1.3 Anatomi Sperma

Bentuk sel sperma pada berbagai hewan bervariasi, tetapi pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala, bagian tengah dan ekor. Pada kepala sperma bagian depan terhadap akrosama, yang mengandung enzim untuk melisiskan bungkus telur (pada sperma manusia enzim tersebut dinamakan hialuronidase). Di pusat kepala sperma terdapat inti sperma, yang menyimpan mitokondria. Mitokondria sangat penting dalam pembentukan ATP yang merupakan sumber energi bagi sperma. Sementara bagian ekor sangat diperlukan untuk membantu pergerakan sperma (Isnaeni, 2006).

Sebuah sel sperma terdiri atas (1) kepala, yang mengandung kromosom suatu keadaan kompak dominaktif, (2) dua sentriol dan (3) ekor. Salah satu dari sentriol, merupakan badan dari flogelum dan menyediakan energi untuk gerakan pukulan cambuk.

Makasih (maaf kalo kepanjangan).